Honda Prospect Motor (HPM) baru saja meluncurkan model terbaru CR-V di Indonesia. Sayangnya, Honda CR-V yang hadir hanya model facelift. Padahal Honda CR-V hybrid sudah diperkenalkan dan dijual resmi di Eropa. Apa alasan HPM tidak membawa mobil kombinasi listrik itu ke Indonesia?
"Kalau berbicara elektrifikasi, kami sebenarnya memiliki banyak line-up mulai dari hybrid, plug-in hybrid, sampai dengan full electric. Tapi sekali lagi kami jelaskan, elektrifikasi itu, kami harus pelajari benar-benar dari sisi regulasinya, kebutuhan konsumennya, supaya apa yang kami launching bisa sesuai kebutuhan konsumen," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy.
Menurut Billy, HPM juga memandang penting elektrifikasi untuk mengurangi emisi gas buang. "Apalagi nanti kan ada LCEV program di bulan Oktober. Ya caranya mengurangi emisi gas buang itu kan banyak sebenarnya, misal dari elektrifikasi, dan membuat kendaraan berteknologi bagus supaya efisiensi bahan bakarnya bagus dan efeknya CO2-nya juga menjadi rendah," sambung Billy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu semua kami pertimbangkan dan kembangkan. Jadi hari ini belum ada CR-V hybrid, tapi bukan berarti kami gak punya planning (rencana) ke depannya terkait elektrifikasi, hanya saja kami melihat timming yang tepat dan kebutuhan konsumen seperti apa saat ini," tegasnya.
Sebagai informasi, Honda CR-V hybrid menggunakan mesin bensin 2.0 liter bertenaga 145 PS dengan motor listrik bertorsi 315 Nm. Jika digabung, kedua sistem ini cukup untuk mendorong mobil dari posisi diam ke kecepatan 100 km/jam dalam 8,6 detik. Kecepatan tertinggi CR-V e:HEV ini mencapai 180 km/jam.
Sistem Honda Hybrid Performance yang pertama kali diperkenalkan di CR-V pada tahun 2019 didukung teknologi Intelligent Multi-Mode Drive (i-MMD). Ini terdiri dari dua motor listrik, power control unit, mesin bensin Atkinson-cycle, baterai lithium-ion dan transmisi fixed-gear yang inovatif.
Sistem hybrid akan menghemat bahan bakar dan menghasilkan emisi CO2 yang lebih rendah. Pada model CR-V dengan penggerak depan, konsumsi bahan bakarnya hanya 6,6 liter/100 km dengan emisi CO2 151g/km (siklus gabungan WLTP). Sedangkan untuk CR-V penggerak semua roda, menghasilkan emisi CO2 dari 161g/km (siklus gabungan WLTP) dan konsumsi bahan bakar 7,1 liter/100km (siklus gabungan WLTP).
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP