Tahun 2020 menjadi periode yang berat untuk seluruh industri otomotif di dunia, termasuk Indonesia. Sebut saja Daihatsu yang juga mengalami penurunan penjualan, meski demikian Daihatsu menutup 2020 dengan penuh rasa syukur berkat market share yang diperoleh.
Seperti yang disampaikan Div. Head Marketing & CR PT Astra International-Daihatsu, Hendrayadi Lastiyoso, dalam Daihatsu Virtual Press Conference, Jumat (15/1). Hendrayadi mengatakan banyak sekali cerita di 2020 terlebih saat COVID-19 dinyatakan hadir di Indonesia pada Maret 2020 yang membuat Daihatsu harus beradaptasi dan menghadapi COVID-19 dengan cara-cara baru.
"Banyak sekali cerita di 2020 di bulan Maret 2020 COVID-19 akhirnya masuk, sampai akhirnya kita mengalami pengalaman-pengalaman baru. Bagaimanapun rasanya kita harus tetap bersyukur, 2020 memberikan pelajaran hidup buat saya," ujar Hendrayadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun industri otomotif perlahan pulih seiring dengan adaptasi masyarakat.
"2 Maret 2020 akhirnya dinyatakan COVID-19 hadir dan itu membuat penjualan turun, setelah itu kami berharap akan ada kurva V dalam penjualan tapi ini tidak terjadi. April-Mei 2020 kosong (penjualan kendaraan hancur) semuanya beajar mengahadapi situasi pandemi. Juni baru kita mulai bangkit kita mulai menggelar event virtual. Kita harus berterima kasih dengan teknologi akhirnya bisa ikut merangsang penjualan," kata Hendrayadi.
"Seperti yang diketahui Event-event banyak yang mundur dan gagal dilaksanakan. Namun banyak teman-teman (band lainnya) yang tetap memperkenalkan produk baru ini juga yang membuat industri otomotif tetap tumbuh," Hendrayadi menambahkan.
Hendrayadi semakin bersyukur setelah Daihatsu berhasil menutup tahun 2020 dengan tetap menguasai market share penjualan otomotif diposisi ke-2.
"Selama 12 tahun kami tetap berada di posisi kedua. Memang penjualan turunan Daihatsu turun 44 persen tapi kita lebih kecil dibandingkan penurunan market. Di 2020 kita dapat menutup penjualan kita 129.000 unit, market share kita naik sedikit 17,3 persen. Karena target kami minimal itu diangka 100 ribu unit," tutup Hendrayadi.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar