Indonesia dinilai masih akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi, hal yang sama juga berlaku untuk industri otomotif. Industri otomotif dinilai masih akan terus berkembang mengingat kepemilikan kendaraan di Indonesia masih sangat kecil.
Seperti yang disampaikan Direktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier beberapa waktu lalu. Taufiek menjelaskan rasio kepemilikan mobil di Indonesia hanya 87 unit per 1.000 penduduk, sedangkan untuk rasio kepemilikan sepeda motor adalah 1 unit motor per 3,5 penduduk. Pasar otomotif Indonesia bakal tumbuh terus seiring tren kendaraan listrik saat ini.
Hal tersebut juga berlaku untuk industri kendaraan komersial di Indonesia. Layaknya kendaraan penumpang, teknologi listrik juga menjadi impian baru bagi pabrikan komersial. Termasuk Fuso, yang ngotot untuk bisa memperkenalkan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki usia ke-50 pada tahun 2020, produsen di bawah bendera PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) ini memperkenalkan truk listrik pertama di Indonesia e-Canter. eCanter resmi diperkenalkan di Indonesia pada ajang GIICOMVEC 2020. Truk listrik ini sudah dipasarkan ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Portugal dan beberapa negara di Eropa lainnya.
"eCanter merupakan pengenalan truk elektrik pertama kalinya kepada masyarakat Indonesia. Momentum ini merupakan misi kami dalam penyediaan solusi berkelanjutan," ujar President Director PT KTB Atsushi Kurita di JCC Senayan, Jakarta waktu itu.
![]() |
Secara spesifikasi truk ini dibekali enam baterai ion-lithium berkapasitas 13,8 kWh yang memiliki voltase tinggi untuk penyaluran tenaga ke motor listrik. Dengan pengisian daya cepat, hanya memakan waktu 1,5 jam mengisi ulang baterai.
Di atas kertas eCanter mampu memuntahkan tenaga sebesar tenaga sebesar 184 PS dan torsi maksimal 390 Nm.
Mitsubishi mengklaim eCanter mampu menempuh jarak 100 km dalam kondisi baterai penuh tanpa menghasilkan emisi gas buang. Untuk daya angkut bisa menampung hingga 4 ton.
eCanter sepenuhnya beroperasi secara elektrik, tidak mengeluarkan gas buang, bebas kebisingan dan getaran, mengurangi efek negatif terhadap lingkungan secara signifikan. Selain itu, dibandingkan dengan kendaraan diesel konvensional, e-Canter lebih sedikit getaran, serta mengurangi beban fisik pada pengemudi, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik
Berbagai fitur menarik juga disematkan pada truk listrik asal Jepang yang satu ini. Sebut saja dengan metode pengisian daya fleksibel AC hingga 9 jam atau dengan DC pengisian daya cepat (1,5 jam). Sistem regenerasi daya juga dimiliki truk listrik Fuso ini dengan mentransformasi gerakan roda untuk mengusung daya baterai. Fitur keselamatan akan truk juga diberikan dengan bantuan pada saat di tanjakan, anti-lock braking system, electronic stability program agar kendaraan tetap stabil, serta sistem lane departure warning agar kendaraan tetap dalam jalur berkendara juga diberikan.
Sayangnya hingga saat ini Fuso belum memutuskan kapan akan mulai menjual eCanter di Indonesia. Meski demikian PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia sudah menunjukkan teknologi listrik mereka di Indonesia.
Bertahan di Masa Pandemi
Memasuki usia ke-50 tahun jelas bukan hal yang mudah bagi PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), karena layaknya pabrikan lainnya, KTB juga mengalami masa sulit di tahun ini akibat pandemi COVID-19. Meski demikian Fuso masih berhasil meraup pangsa pasar hingga Oktober 2020.
"Tahun 2020 merupakan tahun sulit bagi industri otomotif, tak terkecuali Mitsubishi Fuso. Penjualan kami secara volume turun 43%, namun market share semakin mendominasi pasar hingga 48.7%, karena pernurunan kami tidak sedalam penurunan pasar sebesar 49.7%," kata PR & CSR Departement, Suci Sitoresmi kepada detikOto.
![]() |
"Permintaan pasar kendaraan niaga Januari-Oktober 2020 mencapai 39.062 unit, angka ini mengalami penurunan 49,7 persen jika dibandingkan Januari-Oktober 2020 yang mencapai 77,662 unit. Sedangkan untuk penjualan Mitsubishi Fuso Januari-Oktober 2020 mencapai 19.007 unit dengan market share 48,7%, jika dibandingkan Januari-Oktober 2019 mencapai 33.802 unit itu hanya meraih market share 43,5%," Suci menambahkan.
Akibat pandemi PT KTB pun harus rela mengurungkan target penjualan mereka yang telah dicanangkan di awal tahun 2020. Yakni tahun 2020 ini KTB memprediksi pasar kendaraan niaga akan bertumbuh sekitar 7% dengan target penjualan tahun 2020 di angka 46,900 dengan rincian target Colt Diesel 40,400 unit, target FUSO dan Fighter 6,500 unit.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?