Suntikan investasi mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,3 triliun yang dikeluarkan Toyota Motor Corporation (TMC) untuk memperluas kendaraan listrik jadi angin segar bagi industri otomotif Indonesia. Dengan investasi sebesar itu, Toyota tidak hanya akan fokus pada pasar domestik tapi juga pasar ekspor.
Seperti yang disampaikan Direktur Administrasi, korporasi dan hubungan eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam kepada detikOto.
"Edukasi publik mengenai kendaraan listrik harus ditingkatkan, karena arahnya mau menjadi digitalisasi dan elektrik (industri otomotif) serta harus di ekspor. Karena di negara lain itu sudah mencanangkan udara bersih untuk menarik pariwisata, itu kombinasi green ekonomi, green pariwisata dan green car (sehingga Indonesia harus menjadi basis ekspor kendaraan listrik)," ucap Bob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bob juga menilai harusnya Indonesia juga bisa bangkit setelah masa pandemi dan siap bersaing untuk melahirkan kendaraan listrik.
"Kita berpikirnya setelah kita bangkit dari COVID-19 pariwisata kita akan berubah. Banyak para wisatawan yang akan bertahan di negara masing-masing, ini negara yang maju atau high level yang akan maju duluan mengenai green car," ujar Bob.
"Untuk masuk ke situ (bersaing melahirkan kendaraan listrik) kita harus mempersiapkan orang-orangnya, infrastrukturnya, financing, regulasi, harus ada holistik planning dan ini harus kerjasama dengan pemerintah dan akademisi, sehingga elektrifikasi ini bisa diekspor juga. Kita berharap bisa menjadi basis produksi HEV," Bob menambahkan.
![]() |
Tapi ke mana sih Toyota akan berniat untuk mengekspor kendaraan ramah lingkungan made in Indonesia ini ya?
"Gaikindo dengan pemerintah sudah membicarakan (soal kendaraan listrik di Indonesia) kita tinggal membuat bisnis plan dan tahap itu yang kita lagi jalankan, kalau Toyota sudah membicarakan rencana ke depan ke pemerintah karena menyangkut investasi produksi dan suplay chain-nya termasuk market ekspor. Toyota saat ini melakukan ekspor ke ASEAN, Timur Tengah, Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Afrika. Kalau sudah elektrifikasi bisa berpeluang lebih besar ke negara lainnya," ujar Bob.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah