Hyundai Motors Indonesia resmi meluncurkan Kona Electric, Jumat (7/11). Tapi Kementerian Transportasi Korea melaporkan jika Hyundai Kona Electric berpotensi mengalami hubungan pendek arus listrik karena kesalahan produksi sel baterai bertegangan tinggi. Akibatnya, mobil berisiko kebakaran.
Bagaimana dengan Kona Electric yang ada di Indonesia?
"Yang kita ketahui sejauh ini telah beredar pengumuman oleh headquarters kami di media-media itu terjadi pemanggilan kembali terhadap produk-produk Kona. Produk yang terkena adalah produksi dalam kurun waktu tertentu, jadi untuk Kona yang akan didistribusikan atau dijual di pasar Indonesia tidak termasuk dalam kurun waktu atau batch production yang termasuk dalam recall tersebut. Jadi aman untuk kita dari recall tersebut," ujar General Manager Service Hyundai Motors Indonesia Putra Samiaji saat konferensi pers virtual, Jumat (7/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan pihaknya sebagai agen pemegang merek (APM) Hyundai bakal selalu mengawal informasi terkait produk dan keselamatan mobil-mobil yang dipasarkan di Indonesia.
"Namun tetap saja kami selaku APM selalu bertanggung jawab, jangan khawatir kita akan selalu meng-update kebutuhan lebih lanjut mengenai servis dan lainnya," ungkap Putra.
Dikutip dari Reuters, sekitar 13 insiden kebakaran melibatkan Kona Elektrik. Mobil listrik Hyundai Kona di Kanada dan Austria juga dilaporkan mengalami kebakaran.
Mulai 16 Oktober 2020, recall yang mencakup pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai akan dilakukan. Recall ini melibatkan 25.564 unit mobil listrik Kona yang diproduksi September 2017 sampai Maret 2020. Tercatat sudah ada 13 kejadian kebakaran pada mobil listrik Hyundai Kona di Kanada dan Austria.
"Recall ini adalah tanggapan proaktif terhadap dugaan kerusakan baterai bertegangan tinggi pada (mobil) produksi (massal), yang mungkin berkontribusi pada kebakaran yang dilaporkan," kata Hyundai.
Mobil listrik Hyundai Kona menggunakan baterai dari LG Chem Ltd. LG Chem mengatakan penyebab pasti dari kebakaran tersebut belum diketahui. Percobaan pemeragaan yang dilakukan bersama dengan Hyundai tidak menyebabkan kebakaran, sehingga kebakaran tidak dapat dikaitkan dengan sel baterai yang rusak.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah