Honda Protes: Jangan Anak Emaskan Mobil Listrik, Ada Jenis Hybrid Juga

Honda Protes: Jangan Anak Emaskan Mobil Listrik, Ada Jenis Hybrid Juga

M Luthfi Andika - detikOto
Jumat, 16 Okt 2020 20:47 WIB
Mobil listrik kecil Honda e.
Mobil listrik Honda e Foto: Geneva Motor Show
Jakarta -

Saat ini dunia tengah fokus untuk bisa menekan angka CO2 yang dihasilkan kendaraan, walhasil kendaraan ramah lingkungan menjadi pilihannya. Meski demikian Honda tengah mengajukan protes kepada pemerintah Inggris untuk tidak menganakemaskan kendaraan listrik, karena bicara soal kendaraan ramah lingkungan banyak pilihannya salah satunya hybrid bukan hanya mobil listrik.

Dikutip autocar dan blog Conservative home, Honda menilai kendaraan hybrid bisa memiliki peran penting juga untuk menekan CO2 bukan hanya mobil listrik. Hal ini langsung disampaikan Honda Europe Senior Vice President, Ian Howells.

Ian mengatakan, seharusnya untuk menekan CO2 bisa dilakukan dengan berbagai cara atau pendekatan multi jalur. Sehingga impian untuk menjadi negara bebas karbon pada 2050 bisa benar-benar diwujudkan Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbagai teknologi bisa digunakan untuk mengurangi CO2 dengan cepat dan efektif, sambil memastikan bahwa mobilitas pribadi tetap terjangkau dan dapat diakses oleh semua. Ini penting untuk pemerintah untuk meningkatkan level kualitas udara dan memberikan pilihan yang lebih banyak kepada masyarakat," ujar Ian Howells.

Honda e di jalanHonda e di jalan Foto: Pool (Autoevolution)

Meski demikian Ian juga mengakui memang benar kendaraan listrik memiliki peran penting untuk bisa menekan CO2, bahkan bisa lebih cepat. Namun tetap saja seharusnya pemerintah juga memberikan perlakuan yang sama terhadap kendaraan ramah lingkungan lainnya seperti hybrid.

ADVERTISEMENT

"Tantangannya masih soal keterjangkauan atau seberapa mobil listrik bisa berlari, infrastruktur dan keterbatasan teknologi, sehingga pemerintah tidak hanya bisa mengandalkan kendaraan listrik sepenuhnya untuk menggantikan peran mesin pembakaran internal pada 2035. Terlebih pemerintah harusnya tidak membatasi pilihan konsumen," kata Ian.

"Jika hanya mengandalkan mobil listrik yang mahal bisa berisiko mengubah seorang pengemudi merasa memiliki hak istimewa yang hanya diberikan kepada orang kaya saja. Sementara terlalu mahal untuk mereka yang juga membutuhkan kendaraan pribadi untuk mobilitas," Ian menambahkan.




(lth/din)

Hide Ads