Kementerian Perindustrian mengusulkan relaksasi pajak mobil baru hingga nol persen. Kebijakan ini diharapkan bisa menstimulus penjualan di sektor otomotif yang lesu akibat pandemi COVID-19.
General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan jika rencana itu direalisasikan, tentu akan berdampak pada penjualan kendaraan roda empat.
"Bagi kami sebenarnya memang kalau dilihat bahwa (pajak) sampai dengan nol persen tentunya berdampak terhadap daya beli, karena harganya akan turun mestinya (penjualan) akan naik," kata Attias dalam workshop yang digelar Astra secara virtual, Kamis (1/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wacana pajak nol persen ini dikaitkan dengan upaya industri untuk mendongkrak performa industri otomotif. Namun menurut Asril kenaikan penjualan di sektor kendaraan komersial juga berhubungan dengan kelangsungan bisnis.
"Di komersial apakah itu benar-benar menstimulus pembelian kendaraan secara langsung? Belum tentu juga, karena commercial vehicle kebutuhan langsung aktivitas kebutuhan kendaraan terkait langsung dengan aktivitas bisnis konsumen kami."
"Jadi kalau stimulusnya untuk menggerakkan bisnis mereka tentunya akan berdampak langsung terhadap penjualan komersial, tetapi kalau diberikannya untuk ada kendaraannya sementara kegiatan bisnisnya masih tersendat mungkin dampaknya tidak akan terlalu besar," jelas Asril.
Dalam laporan penjualan IAMI sepanjang Januari-Agustus 2020 bila dibandingkan dengan tahun lalu pasar otomotif mengalami penurunan sampai dengan 40 persen. Tahun lalu, retail sales kendaraan komersial mampu membukukan angka 677.085 unit, sedangkan 8 bulan pertama 2020 turun menjadi 364.034.
"Isuzu sendiri total penjualan 2020 ini sampai dengan Agustus, kita mengalami penurunan sampai dengan 20 persen. Jadi tahun lalu kita masih di 13.108, tahun ini bisa mencapai 10.488, jadi turunnya 20 persen," jelasnya.
Bila dirinci, pada 2019 Isuzu Traga mampu membukukan angka 3.670 unit, di tahun 2020 turun menjadi 3.508 unit. Kemudian Isuzu Elf dari 8.348 unit turun menjadi 5.273 unit, Isuzu Giga dari 2.031 ke 863 unit. Hal yang sama juga terjadi pada sektor kendaraan penumpang, D-MAX dari 225 unit turun ke 82 unit, dan Isuzu MU-X dari 157 turun ke 116 unit.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar