4 Mobil Saksi Bisu Kesaktian Pancasila

4 Mobil Saksi Bisu Kesaktian Pancasila

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 01 Okt 2020 08:40 WIB
Peristiwa 30 September 1965 jadi salah satu sejarah kelam yang pernah terjadi di Indonesia. Monumen Pancasila Sakti pun disebut jadi saksi bisu prahara tersebut
Mobil-mobil saksi bisu kesaktian Pancasila. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Tanggal 1 Oktober hari ini diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Hari bersejarah ini tak lepas dari sejarah kelam Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

Peristiwa yang dikenal sebagai G30S/PKI itu merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD. Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September.

Monumen Pancasila Sakti menjadi saksi kekejaman G30S/PKI. Di sana, terdapat sumur tua yang menjadi tempat untuk mengubur jenazah para jenderal dalam peristiwa tersebut. Kini, di Monumen Pancasila Sakti juga ditampilkan beberapa kendaraan yang juga menjadi saksi bisu G30S/PKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya mobil yang memiliki peranan penting pada peristiwa pemberontakan tersebut, beberapa dari mobil tersebut pernah digunakan oleh Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani dan mantan Presiden Soeharto ketika masih menjadi Mayor Jendral TNI.

Berikut adalah jajaran mobil yang menjadi saksi bisu gerakan G30S/PKI dan tersimpan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

Truk Dodge 500

Di salah satu sudut Monumen Pancasila Sakti terdapat pula mobil truk kelir biru muda yang terpampang tulisan besar P.N. Artha Yasa. Terlihat masih dalam keadan baik-baik saja, siapa sangka bahwa mobil tersebut pernah digunakan beberapa anggota PKI untuk melakukan penculikan Brigjen TNI D.I Panjaitan dan Polisi Soekitman.Mobil berplat B 2982 L yang diproduksi pada tahun 1961 tersebut sebelumnya dirampas oleh gerombolan gerakan G30S/PKI saat melintas di Jalan Iskandar Syah, daerah blok M, Kebayoan Baru, Jakarta Selatan. Kala itu, truk tersebut sedang ingin melakukan penjemputan P.N. Artha Yasha yang kini telah berubah nama menjadi Perum Peruri.Setelah penculikannya sukses, truk buatan Amerika Serikat ini juga pernah mengantarkan jasad Brigjen TNI D.I Panjaitan ketika sudah tidak bernyawa lagi. Namun sangat disayangkan, setelah operasi G30S/PKI diberantas habis, mobil truk yang memiliki peranan penting tersebut menghilang begitu saja. Hingga saat ini, mobil itu belum ditemukan.Pada 29 September 1994, untuk mengenang Brigjen TNI D.I Panjaitan dan mengingat kembali keganasan akan peristiwa G30S/PKI, Dodge 500 dipajang menjadi salah satu koleksi yang menjadi saksi bisu di Monumen Pancasila Sakti. Tetapi, mobil yang masih memiliki kondisi prima tersebut merupakan replika saja namun masih tetap menggendong mesin, kondisi, dan kelengkapan yang sama.Dodge 500. Foto: Ruly Kurniawan

Dodge 500ini dipakai Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menculik jenderal. Truk memiliki warna biru muda dengan tulisan besar P.N. Artha Yasa. Truk Dodge 500 digunakan beberapa anggota PKI untuk melakukan penculikan Mayjen TNI Anumerta Donal Isaac (D.I.) Pandjaitan.

Truk yang diproduksi pada tahun 1961 tersebut dirampas oleh gerombolan gerakan G30S/PKI saat melintas di Jalan Iskandar Syah, daerah Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Saat itu, truk sedang melakukan penjemputan P.N. Artha Yasa yang kini telah berubah nama menjadi Perum Peruri. Truk bernomor polisi B 2982 L itu digunakan untuk mengantar jenazah Mayjen TNI Anumerta D.I Pandjaitan.

GM Oldsmobile 98

Salah satu mobil yang diproduksi oleh General Motors di Amerika Serikat ini menjadi kendaraan Letnan Jendral Ahmad Yani ketika menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat. Dengan bernomor registrasi AD-01, mobil ini menjadi kendaraan utama beliau sejak Februari 1965.Salah satu mobil yang diproduksi oleh General Motors di Amerika Serikat ini menjadi kendaraan Letnan Jendral Ahmad Yani ketika menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat. Dengan bernomor registrasi AD-01, mobil ini menjadi kendaraan utama beliau sejak Februari 1965. Foto: Ruly Kurniawan

GM Oldsmobile 98 adalah mobil yang pernah dipakai Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani. Mobil itu dipajang di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Mobil sedan buatan Amerika Serikat itu menjadi kenangan akan jasa dan peristiwa yang menimpa Jenderal Ahmad Yani.

Saat bertugas sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, Jenderal Ahmad Yani diberikan mobil terbaik. Oldsmobile 98 yang merupakan salah satu mobil tercanggih dan termewah pada masanya menjadi kendaraan dinas Jenderal Ahmad Yani. Dengan registrasi AD-01, mobil ini menjadi kendaraan utama Ahmad Yani sejak Februari 1965.

Mobil ini memiliki mesin V8 bertenaga 250 daya kuda. Dengan surat keputusan Kementerian Angkatan Darat Nomor: Kep-504/6/1966 pada 6 Juni 1966, mobil dinas tersebut dihapus dari pertanggungjawaban administrasi Angkatan Darat menjadi milik keluarga Jenderal Ahmad Yani.

Tetapi, pada Mei 1989, demi terus mengingat jasa beliau dan keganasan akan gerakan G30S/PKI, mobil dipajang di Monumen Pancasila Sakti atas inisiatif Kepala Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI.


Toyota Land Cruiser

Selain mobil dari Letjen Ahmad Yani, di musem tersebut juga terpampang salah satu mobil dinas Panglima Kostrad yang menyimpan banyak sekali cerita pada peristiwa G30S/PKI. Toyota Land Cruiser bernomor polisi 04-62957/44-10 ini pernah digunakan oleh mantan Presiden Soeharto ketika masih menjadi Mayor Jendral TNI.Pada saat peristiwa berdarah yang digerakkan oleh PKI berlangsung, kendaraan ini digunakan oleh Mayor Jenderal TNI Soeharto untuk alat transportasinya. Pada saat kendaraan roda empat bongsor tersebut berpacu dari satu tempat ke tempat lainnya, Mayor Jenderal TNI Soeharto tengah menyusun strategi dalam menumpas G30S/PKI.Tidak hanya untuk digunakan untuk menumpas gerakan yang didalangi oleh eks. Letkol Untung dan tokoh PKI lainnya, Jeep Toyota Kanvas tersebut juga pernah dipakai Mayor Jenderal TNI Soeharto untuk mengangkut tujuh jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur tua.Hingga saat ini, mobil tua tersebut masih sangat  terlihat prima meskipun sudah terdapat goresan di beberapa bagian eksterior dan interior. Namun bila dibandingkan dengan peninggalan lainnya, mobil ini masih terlihat rapi dan belum terdapat sentuhan untuk penambahan part.Toyota Land Cruiser bernomor polisi 04-62957/44-10 ini pernah digunakan oleh mantan Presiden Soeharto ketika masih menjadi Mayor Jendral TNI. Foto: Ruly Kurniawan

Toyota Land Cruiser ini adalah mobil dinas Panglima Kostrad Mayor Jendral TNI Soeharto juga dipajang. Mobil bekas Presiden Kedua Indonesia itu menyimpan banyak cerita pada peristiwa G30S/PKI.

Mobil dengan sebutan lain Toyota Kanvas ini menjadi kendaraan yang digunakan oleh Soeharto saat masih menjadi Panglima Kostrad. Mobil berpelat nomor 04-62957/44-10 ini kerap digunakan untuk mengantarkan Mayor Jenderal TNI Soeharto ketika tengah menyusun strategi menumpas G30S/PKI.

Mobil Toyota Kanvas tersebut juga pernah dipakai Mayor Jendral TNI Soeharto saat memimpin langsung jalannya pengangkatan tujuh jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur tua.

Mobil tua tersebut dipajang di Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Mobil masih sangat terlihat prima meskipun sudah terdapat goresan di beberapa bagian eksterior dan interior. Namun bila dibandingkan dengan peninggalan lainnya, mobil ini masih terlihat rapi dan belum terdapat sentuhan untuk penambahan part.

Panser PCMK-2 Saracen

Terakhir terdapat mobil lapis baja dari Inggris yang sempat menggoyangkan gerakan G30S/PKI dan tanah Timor Timur pada 1976 lalu, Panser PCMK-2 Saraceen. Biasanya, Panser ini digunakan untuk keperluan perang melawan para pemberontak negara ataupun negara lain yang dinilai mengancam.Namun pada pasca peristiwa G30S/PKI, mobil lapis baja yang digunakan oleh Batalyon Kavaleri 3 Kodam VIII/Brawijaya, ini digunakan untuk membawa jenazah Letjen TNI M.T Haryono dari Markas Besar Angkatan Darat menuju Taman Makam Kalibata. Menariknya, prosesi tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 1965 atau bertepatan dengan HUT ABRI.Setelah sukses membabat habis gerombolan PKI yang tergabung dalam gerakan G30S/PKI pada 1 Oktober 1965, Saraceen tidak boleh unjuk kebolehan di medan tempur di lima hari setelahnya. Karena, pada tanggal 5 Oktober pada tahun yang sama, Panser Saraceen yang sudah bernoda darah tersebut mengantarkan salah satu jenasah Letjen TNI yang berjasa untuk Tanah Air, M.T Haryono. Tidak hanya itu, ia juga menggendong beberapa jenazah lainnya yang telah gugur pada 1 Oktober 1965.Adegan dibawanya jenazah para perwira Angkatan Darat menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata yang bertepatan pada HUT ABRI tersebut kini dikenal dengan Hari Berkabung Nasional.Terakhir terdapat mobil lapis baja dari Inggris yang sempat menggoyangkan gerakan G30S/PKI dan tanah Timor Timur pada 1976 lalu, Panser PCMK-2 Saraceen.Foto: Ruly Kurniawan

Tak cuma mobil penumpang yang cukup bersejarah. Di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, terdapat kendaraan lapis baja yang dipajang.

Kendaraan itu adalah sebuah panser PCMK-2 Saracen. Itu adalah mobil lapis baja buatan Inggris.

Panser ini cukup bersejarah. Pasca peristiwa G30S/PKI, mobil lapis baja ini digunakan oleh Batalyon Kavaleri 3 Kodam VIII/Brawijaya untuk membawa jenazah Letjen TNI M.T Haryono dari Markas Besar Angkatan Darat menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata. Tidak hanya itu, panser juga menggendong beberapa jenazah lainnya yang telah gugur pada 1 Oktober 1965.



Simak Video "Momen Jokowi-Ma'ruf Amin Berdoa di Sumur Lubang Buaya"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads