Berbeda dengan pabrikan otomotif lainnya yang mempertanyakan nasib industri otomotif setelah masa pandemi Corona, Volvo malah yakin penjualan mobil listrik bakal meningkat setelah masa pandemi, bahkan tidak menutup kemungkinan akan menjadi tulang punggung penjualan mobil Volvo.
Seperti dikutip Autocar, pernyataan ini langsung disampaikan bos Volvo Hakan Samuel. Dirinya mengatakan masa pandemi yang membuat penjualan kendaraan menurun tidak akan meruntuhkan rencana jangka panjang Volvo untuk melahirkan kendaraan listrik.
Pada Januari-Juni 2020 Volvo berhasil menjual 262.962 unit kendaraan dan mengalami penurunan penjualan hingga 20,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama yang mencapai 340.826. Jika dikalkulasikan Volvo mengalami kerugian hingga 85,59 juta poundsterling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian penjualan mobil hybrid Volvo mengalami peningkatan hingga 79,8 persen atau terjual hingga 38.000 unit.
![]() |
"Pertumbuhan penjualan model plug-in hybrid Volvo menunjukkan tren kuat menuju ambisi strategis kami, untuk menjadi perusahaan elektrifikasi yang lebih cepat daripada para pesaing," kata Hakan.
Pertumbuhan penjualan kendaraan ramah lingkungan Volvo meningkat setelah meluncurkan XC40 T5 Recharge Plug-In Hybrid. Volvo mengatakan ke depannya Volvo akan kembali menggoda pencinta mobil ramah lingkungan dengan memperkenalkan XC40 P8 Recharge.
"Pandemi ini telah memperkuat kepercayaan kami bahwa ambisi strategi kami sudah tepat dan transformasi yang cepat dari bisnis kami akan mengarah pada pertumbuhan jangka panjang. Kami akan terus fokus dan berinvestasi dalam elektrifikasi, penjualan online, dan konektivitas," ujar Hakan.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah