Pemerintah daerah DKI Jakarta mengumumkan ganjil-genap akan kembali berlaku setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir. Namun menurut pelaku usaha mobil bekas, sistem ganjil genap jangan diberlakukan terlebih dahulu sebelum masa New Normal berlalu sehingga memungkinkan para pengendara bisa bisa membawa kendaraan masing-masing.
Seperti yang disampaikan Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih kepada detikOto, Rabu (3/6/2020). Herjanto menilai, dengan pengendara membawa kendaraan sendiri bisa menekan penularan virus Corona di Indonesia.
"Saat New Normal sekarang, kalau menggunakan kendaraan umum masih empet-empetan (berdesakan) ini akan lebih mudah menularkan virus Corona. Pilihannya kalau tidak naik motor ya menggunakan mobil-mobil murah," kata Herjanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herjanto memberikan saran kepada pemerintah DKI Jakarta untuk tidak terburu-buru menerapkan sistem ganjil genap kembali pada masa New Normal saat ini.
"Saran untuk pemerintah, pertama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dikendorin (tidak terlalu besar) atau Down Payment (DP) lebih rendah yang diatur leasing company (sehingga konsumen bisa lebih mudah memiliki kendaraan pribadi agar bisa menghindari virus Corona)," ucap Herjanto.
"Kedua ganjil genap ditiadakan dulu hingga new normal berlalu. Tidak mengapa macet yang penting penyebaran COVID-19 lebih sedikit, karena kalau saat ini kita naik kendaraan umum tidak menjamin (tidak menjamin tidak akan tertular) sedangkan kalau mengendarai mobil pribadi bisa lebih aman," ujar Herjanto.
Soalnya, menurut Herjanto. Para pemilik kendaraan pribadi saat ini sudah memiliki cara sendiri untuk bisa menekan penularan virus Corona. Salah satunya dengan menyemprotkan disinfektan secara mandiri dan menyelipkan berbagai alat kesehatan yang diklaim bakal lebih aman.
"Karena saat ini banyak cara untuk bisa lebih aman saat berkendara mengendarai kendaraan pribadi. Pengendara Bisa menyemprotkan disinfektan sendiri atau menyelipkan alat (alat kesehatan) pada Air Conditioner (AC) agar lebih steril jadi kemungkinan tertular virus lebih sedikit," ucap Herjanto.
"Jadi sekarang untuk individu jangan pakai kendaraan umum dulu, karena ada ancaman lebih berat yaitu penularan corona. Setelah soal kesehatan telah memadai baru kita bicara soal kenaikan penjualan kendaraan baik motor atau mobil bekas," tambah Herjanto.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah