India jadi satu negara yang memilih lockdown di tengah pandemi virus Corona. Walhasil, industri otomotif cukup berdampak dari negara berpenduduk 1,3 miliar ini.
Berdasarkan laporan Society of Indian Automobile Manufactures (SIAM), pertama kali dalam sejarah penjualan kendaraan dalam negeri di India mencapai titik terendah alias nol.
Industri otomotif merugi sekitar USD 306 juta per-hari atau setara Rp 4,4 triliun dari para pembuat mobil seperti Honda, Mahindra, Maruti Suzuki, Hyundai, MG Motor, dan Toyota Kirloskar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan permintaan secara drastis sudah dirasakan India sejak Maret 2020. Maruti Suzuki, market leader di negara itu hanya menjual sebanyak 76.240 unit --di bulan Maret 2020-- turun 47,4 persen dibandingkan periode sebelumnya, mampu mencatat angka 145.031 unit.
VP Director Marketing and Sales Honda Cars India, Rajesh Goel mengatakan saat lockdown dilonggarkan, industri otomotif tidak langsung pulih dengan cepat, termasuk salah satunya terkait proses di dalam manufaktur.
Seperti mata rantai yang berkaitan, di di wilayah Pune, Pimpri, dan Chinchwad berada di zona merah yang terlihat tidak bisa diberikan kelonggaran.
"Ini akan sulit. Merakit mobil adalah proses yang sangat kompleks dan melibatkan ribuan bagian. Jika bahkan satu bagian tidak tersedia maka mobil tidak dapat dibuat," kata Rajesh Goel.
Sedangka lockdown sendiri diperpanjang hingga 17 Mei 2020 dan semakin menekan situasi yang sudah sulit bagi para pembuat mobil.
"Krisis COVID memperburuk tekanan yang sudah lazim pada industri mobil tetapi tantangan kali ini adalah multi-dimensi. Penguncian itu mutlak diperlukan dan langkah tepat waktu yang diambil oleh Pemerintah untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan manusia."
"Namun sisi yang tidak dapat dihindari efek dari obat ini adalah dampak buruk yang parah pada aktivitas ekonomi," ujar Naveen Soni, Senior Vice President, Sales & Services, Toyota Kirloskar Motor.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?