Nilai tukar dolar terhadap rupiah melambung. Dolar kini masih bertengger di angka Rp 16.000-an per US$ 1. Nilai tukar mata uang itu menjadi salah satu patokan pabrikan otomotif dalam menentukan harga mobil.
Namun, Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska, tidak serta merta ketika dolar naik maka harga mobil langsung terkerek. Menurutnya, ada faktor lain yang menentukan harga kendaraan bermotor.
"Kalau dinaikin dalam kondisi sekarang kan masih survival era (di tengah pandemi virus Corona). Karena orang fokusnya masih ke kebutuhan-kebutuhan basic, rasanya belum waktunya untuk naikin harga untuk sekarang," kata Dimas dalam kesempatan bincang santai dengan wartawan melalui video conference, Selasa (7/4/2020) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak directly naik harga karena exchange rate, tapi pelan-pelan nanti akan distudi dilihat possibility-nya kalau kebutuhannya berubah mungkin ada perubahan (harga mobil) juga," sambungnya.
Kata Dimas, per April 2020 mobil Toyota tidak mengalami kenaikan harga. Toyota masih melakukan studi sebelum menaikkan harga karena dolar melambung.
"Asumsinya kenaikan dolar kan ada di akhir Maret ya, sampai sekarang di April tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Pada dasarnya studi penyesuaian harga dilakukan tiap bulan. Jadi tanpa ada kenaikan harga pun studinya dilakukan. Cuma dengan kondisi sekarang kita belum bisa tentuin kenaikan (dolar) ini akan berlangsung terus-terusan atau nanti akan berhenti di satu poin tertentu dan apakah masih dalam kondisi sama seperti sekarang atau tidak," ucapnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?