Dalam laporan yang dirilis pekan lalu, Tesla mengungkapkan kalau sejauh ini mereka sudah menjual 88.000 lebih mobil listrik. Bahkan Tesla tak pernah mencatatkan penjualan sebaik ini pada kuarter pertama tahun sepanjang sejarah perusahaan tersebut.
Total ada 88.400 mobil listrik yang berhasil dijual Tesla di 2020. Termasuk 76.200 unit Tesla Model 3 dan 12.200 Model S dan X. Angka penjualan yang tinggi ini membuat saham Tesla masih mengalami tren positif dengan naik sebesar 15% di bursa saham.
Seperti banyak industri otomotif lain, Tesla sebenarnya juga terdampak dengan pandemi corona. Mereka harus menutup pabriknya sesuai kebijakan pemerintah Amerika Serikat.
Tesla sempat membandel dengan tetap beroperasi saat kewajiban menutup pabrik ditetapkan. Tesla juga mengungkapkan kalau mereka berhasil mendahului jadwal pembuatan dan penyaluran untuk Model Y versi sport.
Tesla Model Y mulai diproduksi pada awal Januari, dan awalnya dijanjikan dikirim ke konsumen pada Maret. Penutupan pabrik yang dialami dipastikan menghambat produksi mereka di bulan-bulan mendatang.
Tapi itu tak berarti Tesla tak akan mendapat pemasukan. Pabrik dan jualan mereka di China mash beroperasi normal, dan bahkan diklaim mencatatkan rekor penjualan baru.
"Sepertinya produksi dan permintaan mobil Tesla d China mulai bangkit dan akan menjadi kunci pertumbuhan mereka pada luarter berikutnya. Meski, bulan-bulan ke depan tetap akan menjadi tantangan besar," ucap analis Webush, Daniel Ives.
(din/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah