Mengenal Mobil Sport Buas Nissan GT-R R35

ADVERTISEMENT

Mengenal Mobil Sport Buas Nissan GT-R R35

tim detikcom - detikOto
Minggu, 05 Apr 2020 19:22 WIB
Nissan GT-R R35
Nissan GT-R R35 Foto: Autoevolution
Jakarta -

Kecelakaan tragis dialami Wakil Jaksa Agung RI Arminsyah di KM 13 Tol Jagorawi. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 4 April 2020. Arminsyah saat itu diketahui mengemudikan mobil sport Nissan GT-R R35 bernopol B-9-PAF.

Nissan GT-R R35 yang dikemudikan almarhum Arminsyah bisa disebut sebagai salah satu mobil sport legendaris sebagai penerus keluarga Skyline GT-R dengan bekal mesin yang buas.

Model penerus ini pertama kali diperkenalkan sebagai produk massal pada ajang Tokyo Motor Show tahun 2007 dan masih diproduksi hingga saat ini dengan sejumlah peningkatan.

Mobil berperforma tinggi ini pernah memiliki beberapa model seperti Black Edition, Track Edition, Nismo dan GT-R50 dan terakhir GT-R edisi perayaan 50 tahun.

Uniknya, mesin yang Nissan GT-R hanya dibangun oleh mekanik yang terlatih dan mendapat julukan "Takumi Craftsmen". Setiap nama orang yang membuat akan ditempelkan plakat spesial yang menempel pada mesin yang sudah diproduksi.

Dari sektor dapur pacu sejak menanggalkan skyline, pabrikan Nissan mencangkok mesin 3.8 L twin-turbocharged VR38DETT V6. Model produksi antara tahun 2007 hingga 2010 ini bisa mengeluarkan tenaga hingga 479 dk di 6.400 rpm dan torsi 588 Nm di 5.200 rpm. Tenaga terus ditingkatkan pada tahun 2010, 2012, dan 2017. Untuk versi standar saja mobil ini mampu berlari hingga kecepatan maksimal 315 km/jam yang bisa dikejar kurang dari 1 menit.

Sedangkan untuk model tahun 2020 terbaru, mobil berjuluk "The Godzila" ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 565 hp sedangkan model Nismo menawarkan tenaga hingga 600 hp. Tenaga dari mesin itu dikawinkan dengan transmisi otomotatis 6 percepatan dengan sistem penggerak all wheel drive.

Maka tak heran mobil bertenaga buas ini perlu kemampuan pengemudi yang mumpuni.

"Sportcar sebuah mobil yg biasanya memiliki power mesin yg (500an hp) buas atau liar. Sehingga perlu sebuah keahlian dalam mengendarainya di kecepatan tinggi," ujar kata Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kepada detikcom, Minggu(5/4/2020).



Simak Video "Supercar Buat Harian"
[Gambas:Video 20detik]
(riar/lua)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT