"Sejak pertama kali diumumkan Presiden (ada WNI yang positif corona) awal Maret itu seminggu masih normal, setelah itu kan makin nambah jumlah (positif COVID-19), semakin banyak kebijakan itu (pengunjung bengkel) berkurang sampai 50%. Menjelang akhir bulan kemarin makin turun lagi sekitar 30% lah itu yang datang ke bengkel," kata Rommy.
Memang masih ada saja pemilik mobil yang berkunjung ke bengkelnya. Hanya, jumlahnya tidak banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Omzet, pasti turun banget. Penurunannya itu ya lumayan ya. Kalau dari sisi misalnya biasa 100%, itu dapatnya cuma antara 35-45%, nggak sampai separuhnya. Itu kalau dihitung harian. Tapi kalau dihitung kumulatif sebulan sih masih di atas separuh karena awal-awal bulan masih bagus. Tapi semenjak tutup ini sampai pertengahan bulan ini otomatis nol ini," kata Rommy.
CARfix, bengkel mobil yang juga menangani servis semua merek mobil juga mengalami penurunan pengunjung. Mengikuti anjuran pemerintah, jam buka bengkel itu pun dikurangi.
"Yang awalnya jam 8-17 jadi jam 9-16. Tapi operasional berjalan seperti biasa. Tapi ada beberapa SOP tambahan di internal dan eksternal. Dari internal kita mewajibkan karyawan yang masuk setiap hari itu cek temperatur, kalau sakit nggak boleh masuk, terus semua harus steril, cuci tangan segala macam. Kalau eksternal untuk tamu tiap mobil yang masuk disemprot disinfektan dulu, terus sama customer dicek temperatur, kalau tinggi kita sarankan untuk servis di lain waktu," ucap Sigit Wahyu Anggoro, Group Head Marketing CARfix Indonesia.
"Kalau unit entry pasti berkurang, karena banyak dari customer yang memang selain mereka physical distancing mereka juga mungkin menunda dulu ke bengkel. Tapi kita ada layanan antar-jemput mobil ke rumah, kalau setidaknya bisa servis di rumah kita akan melakukan servis di rumah," tambahnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?