Pandemi virus corona atau COVID-19 memaksa berbagai aktivitas di luar ruangan ditunda. Bahkan, beberapa kota di dunia terpaksa lockdown hingga menjadi seperti kota mati yang sangat sepi.
Ingar-bingar kendaraan bermotor tak lagi seramai hari normal. Meski begitu, sepinya jalanan di beberapa kota di dunia membawa dampak positif, yakni udara yang lebih bersih.
Dilaporkan Gizmodo, data satelit menunjukkan pengurangan emisi nitrogen dioksida di Amerika Serikat, China dan Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nitrogen dioksida dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan karenanya sering digunakan sebagai pelacak polusi perkotaan," kata Barbara Dix, seorang peneliti atmosfer di Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences, University of Colorado Boulder.
"Penurunan cepat yang kita lihat dalam nitrogen dioksida karena Covid-19 belum pernah terjadi sebelumnya," kata Dix.
Dampak positif penurunan polusi karena pandemi virus corona tidak mungkin awet. Setelah COVID-19 bisa diatasi secara global dan masyarakat kembali beraktivitas normal, polusi udara mungkin akan kembali lagi. Namun, seperti diberitkan Electrek, dengan meledaknya kendaraan bertenaga listrik peningkatan kualitas udara bisa lebih awet.
(rgr/din)












































Komentar Terbanyak
Ketemu Fortuner Berstrobo Arogan di Jalan, Viralin!
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Katanya Jakarta-Bandung Lewat Tol Japeksel Cuma 45 Menit, Ternyata...