Pabrik di Filipina Tutup, Honda Indonesia Siap Genjot Ekspor Mobil?

Pabrik di Filipina Tutup, Honda Indonesia Siap Genjot Ekspor Mobil?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 24 Feb 2020 15:56 WIB
PT Honda Prospect Motor turut meluncurkan produk anyar di IIMS 2019. Mobil ini merupakan wujud penyegaran di segmen mobil Low SUV, Honda BR-V.
Honda Filipina yang memproduksi mobil seperti BR-V akan menutup pabriknya. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Honda memutuskan untuk menyetop produksi mobil di Filipina. Pabrik Honda di Filipina berhenti memproduksi mobil mulai Maret 2020.

Dalam sebuah pernyataan resminya, Honda Cars Philippines, Inc. (HPCI) mengumumkan akan menyetop operasi produksi di pabrik Sta. Rosa, Laguna, di selatan ibukota Manila, Filipina. Ini seakan menjadi kesempatan bagi PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen pemegang merek Honda di Indonesia untuk menggenjot ekspor mobil ke Filipina.

Soalnya, meski pabriknya tutup, Honda tetap melanjutkan aktivitas penjualan mobil dan layanan purnajualnya di Filipina. Honda akan memanfaatkan jaringan regional Honda Asia dan Oseania untuk memasok mobil ke negara itu. Apakah HPM tertarik mengekspor mobil buatannya ke Filipina?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk realokasi produksi kebutuhan ekspor akan dibahas Honda secara global. Karena hal ini menyangkut segala aspek kesiapan dari negara pengekspornya," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy, kepada detikcom, Senin (24/2/2020).

Diberitakan sebelumnya, pabrik Honda di Filipina memproduksi mobil penumpang seperti Honda BR-V dan Honda City. Dengan tidak dilanjutkannya aktivitas produksi di sana, Honda Filipina akan mengimpor mobilnya dari jaringan Honda Asia dan Oseania. PT Honda Prospect Motor kemungkinan bisa menjadi kandidat pemasok mobil ke Filipina karena HPM sendiri juga memproduksi BR-V secara lokal di Indonesia. Namun, Yusak tak mau menjawab kemungkinan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Semua aspek kesiapan akan dibahas Honda secara global. Spesifikasi, kapasitas, kapabilitas dan lain-lain perlu dibahas lebih lanjut," jawab Yusak.




(rgr/din)

Hide Ads