Mantan bos Nissan yang saat ini tengah jadi buronan Jepang, Carlos Ghosn, terus menyerang bekas perusahaannya. Dia mengatakan Nissan Motor Co bisa bangkrut dalam dua hingga tahun. Setidaknya itu disampaikan oleh Ghosn kepada pengacaranya sebelum dia lari dari Jepang.
Diberitakan Bloomberg, pengacara Nobuo Gohara yang juga mantan jaksa penuntut dan kritikus sistem peradilan Jepang, mengatakan bahwa Ghosn membuat prediksi pada tahun lalu.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa Nissan mungkin akan bangkrut dalam dua hingga tiga tahun," kata Gohara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Gohara, Ghosn tidak memberikan informasi lebih detail mengenai prediksinya tersebut.
Baca juga: Tangan Kanan Ghosn Bisa Bebas dari Tahanan |
Gohara menyebut dirinya bertemu dan mewawancarai Ghosn sebanyak lima kali selama periode dua bulan untuk sebuah buku yang ia tulis, tepat sebelum Ghosn kabur dari Jepang.
Pengacara itu mengatakan dia memiliki izin dari Ghosn untuk mengungkapkan rincian percakapan mereka.
Juru bicara Nissan, Azusa Momose, enggan mengomentari ramalan Ghosn itu. Mungkin omongan Ghosn ini dianggap Nissan sebagai angin lalu lantaran memang Ghosn sedang berseteru dengan Nissan karena ia merasa dijebak. Namun, perusahaan otomotif yang bermarkas di Yokohama, Jepang, itu memang mengalami penurunan penjualan mobil di China dan Eropa.
Baca juga: Nissan Aliansi dengan Honda? Menarik Juga |
Nissan disebut juga bakal memangkas perkiraan laba dan penjualan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2020 nanti. Diberitakan sebelumnya, Nissan mengatakan akan mem-PHK 12.500 pekerja secara global.
Sementara itu, diberitakan Reuters, Ghosn mengklaim dirinya adalah korban dari konspirasi untuk menggulingkannya dari pucuk pimpinan produsen mobil Nissan. Dia melarikan diri dari Jepang karena ia tidak dapat membela diri terhadap tuduhan pelanggaran keuangan yang tidak berdasar.
Laporan DW menyebut, Ghosn menilai tuduhan skandal keuangan itu tidak benar. "Beberapa teman Jepang saya berpikir bahwa satu-satunya cara untuk menyingkirkan pengaruh Renault pada Nissan adalah dengan menyingkirkan saya," kata Ghosn.
Dia mengatakan orang-orang seperti mantan CEO Nissan Hiroto Saikawa dan anggota dewan Nissan Masakazu Toyoda sebagai bagian dari komplotan itu. Ghosn menyebut Toyoda adalah penghubung dengan pihak berwenang Jepang.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah