Adik penguasa pasar mobil di Indonesia, yakni Daihatsu hingga tahun 2019 berakhir belum merasa ada ancaman dari merek tersebut. Menurutnya kompetitor pangsa pasar masih akan berkutat pada merek Jepang seperti Mitsubishi, Suzuki, dan Honda.
"Masib Jepang, itu-itu aja lawannya. Sekarang si M (Mitsubishi) dari situ situ aja (kompetitornya)," jawab Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra dalam jumpa media di Astra Daihatsu Motor Head Office Sunter, Jakarta Utara, Kamis (9/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lihat yang market share di atas 10 persen kita lihat cuma Mitsubishi, Honda, Suzuki ya. Kalau produk China itu kita lihat sampai kemaren sampai 5 persen saja," timpal Division Head Marketing & CR PT AI-DSO, Hendrayadi Lastiyoso dalam kesempatan yang sama.
Kendati masih saat ini terlihat belum mengganggu, Hendra tetap memperhatikan perkembangan ke depan dari pemain baru asal China tersebut. "Kita perhatikan sebagai kompetitor yang harus diperhatiin," tambahnya.
Menurut Amel, meski merek China datang dengan modal besar tak akan dengan mudahnya membalikkan pasar otomotif di Indonesia. Perlu membangun kepercayaan terlebih dahulu yang harus dibuktikan dalam waktu lama seperti merek Jepang lainnya.
Baca juga: 10 Merek Otomotif Terlaris 2019 |
"Kalau punya duit aja tanpa stamina pasti gagal. Karena beli mobil di Indonesia bisa pakai sampai 10 tahun. Di Indonesia mikir jual kembali, nomor dua sparepart-nya murah di mana-mana. Kalau belum bisa siapkan seperti itu belum tentu laku. Sama juga merek China mereka butuh waktu sementara kita sudah siapkan pondasi ini sejak tahun 70-an. Jadi peace of mind jadi strategi kita untuk memenangkan pertarungan memang jangka panjang," tutup Amel. (riar/riar)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?