Memang bisnis baru ini tak langsung dikerjakan oleh Blackberry Mobile yang mulai membuat ponsel Android. Penetrasi ke industri otomotif ini dilakukan oleh 'sisa-sisa' perusahaan Research In Motion (RIM) di mana sekarang menjadi Blackberry Limited dengan spesialisasi pengerjaan perangkat lunak pada motor itu.
Hasil motornya adalah Hypersport Pro Electric Superbike. Motor ini sebelumnya telah dipamerkan di Consumer Electric Show (CES) menggunakan sistem operasi QNX Blackberry sebagai dasar untuk sistem peringatan CoPilot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem itu menggunakan radar, kamera, dan sensor lainnya untuk melacak kecepatan dan arah benda bergerak yang berada di dekat motor. Setelah diterima, sistem akan menyampaikan pesan kepada pengendara supaya dapat menghindari bahaya.
Blackberry menjanjikan bahwa sistem peringatan tabrakan ini sangat aman dan memberikan peningkatan kesadaran situasional. Selain itu pengendara juga dijamin lebih tenang saat melakukan perjalanan.
Baca juga: Blackberry Siapkan Mobil Otonom Juga |
Motor Blackberry bernama Hypersport ini sayangnya dijual dengan jumlah produksi yang terbatas. Saat ini motor tersebut masih tampil di CES dan bisa dicoba melalui simulasi Virtual Reality.
Blackberry sendiri bukan perusahaan perangkat elektronik pertama yang terjun ke industri otomotif. Sebelumnya ada Xiaomi dengan Redmi car dan Samsung dengan model XM3.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!