Minggu ini Hyundai mengumumkan akan menginvestasikan sekitar USD 87 miliar (sekitar Rp 1.200 triliun) untuk mobil listrik, mobilitas, dan bidang lainnya untuk masa depan. Dalam investasi ini ditargetkan mampu menghasilkan 44 model kendaraan listrik dan hybrid pada tahun 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu jenis hybrid dan plug-in hybrid seperti Kia Sorento, Hyundai Santa Fe, dan Hyundai Tucson diprediksi akan masuk pasar pada tahun ini. Dari 44 kendaraan elektrifikasi, rinciannya adalah hybrid sebanyak 13, lalu plug-in hybrid 6, kendaraan berbahan bakar hidrogen 2, dan sisanya mobil listrik baterai atau BEV sebanyak 23 model.
Melalui serangkaian model listrik tersebut, Hyundai mengejar penjualan 560.000 kendaraan listrik murni setiap tahun pada tahun 2025. Jika rencana 44 mobil listrik itu tercapai, target itu terbilang masuk akal bagi Hyundai.
Hyundai sendiri juga turut berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik. Total investasinya sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun untuk pembangunan pabrik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memang mengatakan bahwa investasi itu akan dibagi menjadi dua tahap.
"Hyundai investasinya USD 1,5 miliar akan dilakukan dua tahap. Pertama sebesar USD 750 juta untuk bangun pabrik di daerah Karawang dengan lahan sekitar 80 hektar," kata Airlangga di Busan, Korea Selatan.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar