"Karena sifat air itu uncompression (tidak bisa dikompresi), maka ketika masuk ke ruang pembakaran bisa membuat stang piston bengkok dan lebih parah, bisa menghantam blok mesin hingga pecah," ujar Service Manager Auto2000 Cilandak, Suparna, kepada detikcom di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menimbang efek kerugian yang besar akibat water hammer, ada beberapa tindakan yang bisa pengendara mobil lakukan saat terjebak banjir.
"Pertama, saat terlanjut melewati genangan air yang meninggi, mobil jangan dipaksa dikendarai. Lebih baik langsung cabut kunci kontak dan kutub negatif aki untuk menghindari kerusakan serius. Setelah itu, segera cari pertolongan untuk mengevakuasi mobil," terang Suparna.
Sementara jika mobil tergenang air dalam kondisi diam atau saat parkir, setelah air surut jangan langsung memutar kontak ke posisi on.
"Setelah itu lepaskan tuas hand brake dan dorong mobil ke area yang lebih kering. Lanjut, bawa mobil ke diler resmi menggunakan towing untuk dilakukan perbaikan secara menyeluruh," terang Suparna.
(lua/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?