Jakarta - Selama bencana
banjir yang melanda Jabodetabek, banyak cerita viral yang tersebar di media sosial. Salah satunya adalah sebuah angkot
Isuzu Panther yang menerobos banjir yang cukup dalam.
Angkot berkelir merah dengan pelat kuning tersebut merupakan Isuzu Panther sebagai armada angkutan umum. Terlihat dalam video, kendati air hampir menutupi kap mobil, Isuzu Panther itu tetap menerjang banjir tanpa mengalami kendala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Isuzu Panther menggunakan mesin diesel. Apakah mesin diesel lebih aman menerobos banjir?
Service Departemen Head Astra Isuzu, Anjar Kisworo, mengatakan Isuzu Panther menggendong mesin direct-injection diesel 4JA1-L with turbo charger. Menurutnya, mesin diesel bisa tetap aman melintasi banjir jika beberapa bagiannya tetap kering.
"Secara teknis dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya kendaraan diesel konvensional selama battery dan jalur listiknya tidak konslet dan intake tidak kemasukan air, mobil akan tetap bisa berjalan dan yang terpenting tidak boleh berhenti saat melewati banjir," kata Anjar melalui keterangannya yang diterima detikcom, Jumat (3/1/2020).
Menurut Anjar, Isuzu Panther sendiri memiliki posisi intake di atas roda atau fender. Posisi baterai Panther juga tinggi.
"Sistem udara masuk yang bagus sedemikian tidak mudah menyedot air dan posisi saringan udara juga tinggi dan sistem sealed kelistrikannya bagus. Maka yang terjadi, saat mobil berjalan di air akan sulit masuk ke fender dan ruang mesin. Secara teknis, air cenderung terbelah dan terdorong ke depan. Hal ini juga didukung dengan skill pengemudi," ujar Anjar.
Terlebih, secara teknis mobil diesel juga tidak memerlukan busi untuk pengapian. Kata Anjar, mobil yang menggunakan busi seperti mobil berbahan bakar bensin lebih rawan terkendala dengan air.
Meski mobil diesel aman melintasi banjir, Anjar mewanti-wanti agar pengendara tetap menghindari banjir. Soalnya, posisi mesin atau air intake setiap mobil bisa berbeda-beda.
"Kami sarankan, sebaiknya dalam berkendara tetap menghindari daerah banjir, karena akan ada banyak faktor external seperti halangan/lubang yang tidak terlihat, arus air yang deras, gelombang atau cipratan air, dan sebagainya yang dapat menimbulkan kerusakan lain," katanya.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah