Seorang pria tajir asal Singapura rela menukar supercar Jermannya dengan kendaraan listrik (EV) dan menjadi pemilik new Nissan LEAF pertama di Singapura. "Saya langsung jatuh cinta. Saya bisa mendapatkan semua yang saya suka dari sebuah mobil dan saya tahu saya menginginkannya. Saya membeli mobil tersebut dalam satu minggu," ujar Christian Sauzedde.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pikiran Cristian mulai berubah dan mulai sadar dengan lingkungan.
"Ketika saya mulai bekerja di pabrik kertas di Paris, yang menggunakan kertas bekas, hal itu menunjukkan kepada saya bahwa kita seharusnya tidak menggunakan sumber daya alam dengan begitu boros. Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita miliki. Saya dan istri saya sekarang memiliki dan menjalankan sebuah perusahaan di Singapura yang berspesialisasi dalam daur ulang pulp dan kertas. Saya menyadari bahwa kegiatan profesional saya, yang menghemat jutaan ton CO2, tidak sesuai dengan pilihan personal saya dalam mengemudi," ujarnya.
Beralih ke mobil listrik karena itu merupakan suatu perkembangan yang alami. Hanya setelah satu test drive selama 30 menit, ia langsung membeli mobil listrik. Sekarang enam bulan setelah kepemilikan kendaraan listriknya, apakah dia akan menyarankan mobil listrik untuk pengguna mobil super lainnya?
"Kendaraan listrik bukanlah kompromi antara kinerja dan kenyamanan. Coba saja. Motor listrik dapat melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Rentangnya juga sangat nyaman, karena kita hanya mengisi daya mobil selama di kantor. Selanjutnya, dunia akan serba listrik. Ini masalah waktu. Dan suatu hari saya berharap mobil ini, Nissan LEAF, dan sebuah supercar akan berlomba berdampingan. Saya tahu siapa yang akan menang," ujar pria kelahiran Prancis yang telah menjadi warga Singapura selama 30 tahun ini.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah