Jakarta -
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
supercar sempat naik menjadi 125 persen meski kini telah disesuaikan kembali menjadi 95 persen. Kendati begitu, penurunan itu tak mampu memberikan pengaruh besar terhadap pembelian supercar baru di Indonesia.
Salah satu importir umum, Prestige Image Motorcars mengakui PPnBM yang tinggi telah mempersulit bisnisnya. Menghadapi hal tersebut, menjual
mobil listrik seperti
Tesla bisa dikatakan menjadi pelampung penyelamat di tengah sulitnya menarik konsumen supercar baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk sekarang mobil listrik karena PPnBM supercar kan masih tinggi jadi penjualan juga lesu jadi mau nggak mau kita diversifikasi ke mobil listrik," ujar Presiden Direktur Prestige Image Motorcars, Rudy Salim saat ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Tidak menyebutkan secara rinci berapa peningkatan penjualannya, Rudy mengatakan paling tidak Tesla telah memberikan napas untuk keberlangsungan Prestige. Terbukti memang beberapa waktu belakang mobil-mobil terbaru yang diimpor prestige adalah Tesla ditambah lagi harga Tesla lebih realistis dibanding supercar.
"Lumayan ada (peningkatan) jika dibandingkan dari supercar, nggak spesifik tapi lebih ada (peningkatan) karena harganya lebih terjangkau," ungkapnya.
Rudy juga menegaskan untuk sementara ini Prestige akan berfokus pada penetrasi Tesla di pasar Indonesia. Ditambah lagi Pemprov DKI akan membebaskan bea balik nama kendaraan listrik sehingga akan menyebabkan harga mobil listrik lebih terjangkau.
"Sementara itu aja, kita lagi fokusin di Tesla dulu," tutupnya.
Simak Video "Video: Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Resmi Diluncurkan, Begini Tampangnya"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis