Khusus untuk Hyundai, model ini dibawa langsung dari Korea Selatan dan dibuat khusus untuk Indonesia.
"Saat ini model Ioniq kami ambil dari Korea langsung, modelnya spesifik untuk Indonesia, dengan kapasitas baterai 38 kWh. Ini lebih tinggi dibanding biasanya yang 28 kWh," lanjut Ridzki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya menjajaki untuk pemenuhan kebutuhan kendaraan operasional ramah lingkungan untuk mitra Grab, menurut Ridzki, Hyundai Ioniq juga akan sekaligus diriset untuk pasar Indonesia
"Seperti dibilang oleh Menko Maritim dan Menristek, Hyundai sudah komit untuk melakukan pengembangan pabrik mobil listrik di Indonesia. Yang mana MoU sudah ditandatangani di Korea," terang Ridzki.
Baca juga: Boyong Hyundai Ioniq ke RI, Ini Tujuan Grab |
"(Jadi adanya kerja sama) ini lebih ke mempelajari seperti apa modelnya, kemudian seperti apa kapasitas baterai yang diperlukan, dan juga tipenya. Dari sini akan banyak inputnya, untuk bisa ke depannya saat pembukaan industri (Hyundai) nanti di sini, diketahui jenis mobil (listrik) yang cocok dan digemari masyarakat Indonesia," tegas Ridzki.
Menurut President Director of Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Yoon Seok Choi, Asia Tenggara menjadi pasar yang memiliki perkembangan yang cepat dan besar untuk industri EV (Electric Vehicle).
"Oleh karena itu untuk memperkuat komitmen kami terhadap ekosistem EV, kami telah menandatangani kemitraan strategis dengan Grab Indonesia dengan menghadirkan Hyundai Ioniq Electric sebagai salah satu opsi kendaraan GrabCar. Kami juga menantikan kolaborasi lebih lanjut dengan Grab dan juga pemerintah untuk dapat mempercepat pengembangan industri EV di Indonesia," ujar Yoon.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?