Dijelaskan Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi, target tersebut turun sekitar 6% dari hasil penjualan domestik tahun lalu. Ini wajar mengingat pasar mobil nasional pun turun hingga 11% sampai Oktober 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara pangsa pasar keseluruhan, TAM sendiri menguasai sekitar 32,4% sampai Oktober 2019. "Market share kita tahun (2018) lalu kira-kira 30,6%. Tahun ini sampai Oktober meningkat 32,4%. Jadi kami prediksi sampai Desember kira-kira berada di angka 32%. Ini cukup bagus, karena marketnya turun tapi kompetisinya semakin ketat," lanjut Anton.
Sejauh ini model low MPV dan low SUV Toyota masih menjadi andalan TAM mendulang angka penjualan. Model seperti Avanza dan Rush memiliki permintaan yang cukup tinggi.
"Tahun ini Toyota dibantu Rush yang baru kita launch di awal 2018, dan respons sangat baik. Kalau kita bandingkan dengan generasi sebelumnya, 2017 ke belakang, penjualanmya di bawah 2.000 unit per bulan. Sekarang di tahun 2019, mendekati 5.000 unit per bulan," lanjut Anton.
"Kemudian yang bagus lagi Kijang Innova juga cukup kuat, market share rata-rata di atas 90%. Dan Avanza pun bersamaan dengan minor change juga bisa mempertahankan posisi nomor satu. Bahkan penjualannya juga meningkat," sambungnya.
Menurut Anton, performa penjualan Avanza di tiga bulan terakhir membuat pangsa pasar rata-rata mobil ini ke angka 40%. "Memang kalau dilihat di awal tahun belum begitu bagus, karena produksi baru meningkat. Tapi di semester kedua lebih stabil," ujarnya.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?