Jakarta -
General Motors (GM) sebenarnya bukan pemain baru di industri otomotif Indonesia. Malah bisa dibilang GM merupakan pembuka industri otomotif Indonesia.
Beberapa waktu lalu,
Jusuf Kalla, saat masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI ketika membuka pameran GIIAS 2019 Juli lalu, mengilas balik sejarah otomotif Indonesia. Dia bilang, industri otomotif Indonesia hidup sebelum Indonesia merdeka, sekitar 92 tahun yang lalu.
"Sudah ada assembling dari General Motors di Tanjung Priok (saat itu)," kata JK, Juli 2019 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip sejarah yang ditayangkan di laman resmi
Chevrolet Indonesia, perjalanan GM di Indonesia dimulai pada 1927. Ketika itu, GM mendesain, membuat dan menjual kendaraan terbaik yang menawarkan keamanan, kualitas, layanan konsumen tingkat tertinggi di setiap industri.
Selanjutnya, pada 1938 GM membangun pabrik di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pabrik itu dibangun untuk mengakomodasi permintaan mobil yang semakin meningkat saat itu. Pabrik tersebut sekaligus juga menjadi pabrik otomotif pertama di Indonesia.
Dikutip
Reuters, pabrik GM akhirnya menyerah pada pertengahan tahun 1950-an. Kemudian, menurut cerita JK, pabrik perakitan itu dipakai oleh Astra untuk merakit mobil Toyota.
"Tahun 1971, Toyota mulai memproduksi Corolla dan Land Cruiser di pabrik Gaya Motor milik Astra di Jakarta Utara, lokasi yang sama dengan pabrik GM," tulis
Reuters pada 2013 lalu.
Tahun 1993, GM kembali ke Indonesia. Saat itu, GM Indonesia dibentuk berkat patungan antara GM (kepemilikan saham 60%) dan perusahaan lokal, Garmak Motor (40%). Saat itu, GM merakit mobil Opel di pabriknya di Bekasi.
Namun, pada 2005, pabrik GM di Bekasi ditutup. Pada 2006 GM Indonesia fokus pada perusahaan penjualan melalui (PT GM AutoWorld Indonesia).
Lanjut pada 2011, GM kembali mengaktifkan diri di Indonesia dengan menginvestasikan kembali dana senilai US$ 150 juta. Setahun setelahnya, GM membangun kembali fasilitas pabrik di Bekasi dan pada 2013 pabrik tersebut aktif lagi untuk memproduksi Chevrolet Spin.
 Pabrik perakitan mobil Chevrolet di Bekasi yang produksi mobil Chevrolet Spin. Foto: Dok. General Motors Indonesia |
Namun, usia pabrik yang memproduksi Chevrolet Spin itu tak lama setelah aktif lagi pada 2013. Pada Juni 2015, GM memutuskan untuk menyetop aktivitas produksi Chevrolet Spin di pabrik yang terletak di Pondok Ungu, Bekasi, tersebut.
 Pabrik perakitan mobil Chevrolet di Bekasi setop produksi pada Juni 2015. Foto: Dok. General Motors Indonesia |
Sejak 2015 sampai saat ini, GM hanya fokus menjual mobil merek Chevrolet yang diimpor dari luar negeri. Chevrolet Spin yang diproduksi di pabrik Bekasi itu pun sudah tak dijual lagi.
Sayangnya, merek mobil asal Amerika Serikat itu kembali menyerah. Mulai akhir Maret 2020, GM memutuskan untuk tidak lagi jualan mobil Chevrolet di Indonesia. Hal itu diputuskan lantaran kurang diterimanya mobil Chevrolet di pasar otomotif Tanah Air.
"Di Indonesia kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan. Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing," ungkap President GM Asia Tenggara, Hector Villareal dalam keterangan resminya, Senin (28/10/2019).
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah