Hal itu diakui oleh Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih. Kata Herjanto, berdasarkan pengalaman merek Ford yang sudah cabut duluan, mobil yang APM-nya cabut dari Indonesia harga bekasnya pasti anjlok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski purnajual dan garansi tetap dijamin, harga mobil bekas Chevrolet tetap akan anjlok. Turunnya harga mobil bekas tersebut bervariasi, tergantung kondisi mobil.
"Kayak dulu Ford di awal juga bilang nggak ada masalah (purnajualnya), tapi ya pasti nyungsep (harga mobil bekasnya). Dari harga normal sekarang turun sekitar 15-20%," kata Herjanto.
"Jadi sekarang nih misalnya Chevrolet Spark Rp 200 jutaan, begitu keluar dari showroom, itu hilang 15% minimal. Artinya hilang Rp 30 juta, tinggal Rp 170 juta kan. Kemudian kena kasus (GM Indonesia cabut) begini nih, potong lagi tuh 20%. Pengalaman begitu (dengan merek Ford)," sambung Herjanto.
Banyak faktor yang mempengaruhi mobil bekas Chevrolet anjlok harga jualnya. Terutama karena peminatnya jarang lantaran khawatir dengan purnajualnya.
"Banyak yang menganggap nanti sparepartnya susah, ya walaupun sekarang ditegaskan nggak ada masalah sparepart, tetap aja. Itu terjadi di Ford," katanya.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?