Mobil Rp 50 Juta Tak Kunjung Dikirim, Konsumen Geruduk Diler Mobil

Bandung - Sejumlah nasabah menggeruduk diler Akumobil di Bandung. Mereka menuntut pengembalian uang pembelian mobil lantaran merasa ditipu.

Mereka mendatangi diler Akumobil yang beralamat di Jalan Sadakeling, Kota Bandung, pada Kamis (31/10). Mereka mengaku hendak mengambil refund atas mobil yang dibeli.

"Kemarin itu akumulasi dari kemunduran pihak Akumobil yang terus mereka lakukan. Akumobil sudah menjanjikan dari beberapa bulan lalu akan memberikan refund tapi selalu batal," ucap salah seorang nasabah bernama Zulfikar Hubullah saat dihubungi detikcom, Jumat (1/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zul sapaannya mengatakan dia merasa ditipu oleh Akumobil. Menurut Zul, dia membeli mobil dengan harga murah jauh dari pasaran. Zul ditawari mobil Toyota Agya dengan harga Rp 50 juta dalam sebuah event mobil bertajuk 'flash sale' yang digelar Juni 2019 lalu di salah satu mal di Bandung.

Singkat cerita, Zul membayar mobil tersebut dan dijanjikan mobil akan dikirim satu bulan kemudian. Namun ternyata mobil tak kunjung datang hingga saat ini. Hal itu yang membuat Zul dan ratusan nasabah lain mendatangi diler Akumobil untuk meminta pengembalian dana.

"Refund itu dijanjikan terus menerus dari beberapa bulan lalu. Minggu kemarin ada surat resmi yang ditanda tangani bahwa tanggal 31 Oktober mau pencairan besar-besaran. Ditunggulah kemarin itu sama konsumen, bukan untuk berdemo. Tapi untuk menunggu pencairan," katanya.

Diler akumobil yang kini tutup diberi garis polisi Foto: Dony Indra Ramadhan

Namun ditunggu sejak pagi, pencairan itu tak kunjung dilakukan. Pihak Akumobil justru menjanjikan untuk diskusi lagi soal pencairan dana tersebut.

Sehingga Kamis malam terjadi keributan yang videonya beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat ratusan massa berteriak-teriak minta pengembalian dana. Polisi terlihat mengamankan sejumlah orang yang diduga dari Akumobil untuk mencegah amukan massa.

"Ternyata hadir itu bukan pencairan tapi untuk kembali lagi berdiskusi. Massa enggak terima akhirnya chaos lah. Massa rada chaos enggak ada titik temu," kata dia.