Sebelum Chevrolet, Mobil-mobil Amerika Ini Lebih Dulu Hengkang

Sebelum Chevrolet, Mobil-mobil Amerika Ini Lebih Dulu Hengkang

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 28 Okt 2019 19:18 WIB
Foto: Khairul Imam Ghozali
Jakarta - Chevrolet memutuskan untuk berhenti berjualan mobil di Indonesia. Hengkangnya Chevrolet, menambah jajaran mobil Amerika di Indonesia yang nyerah akan persaingan keras otomotif Tanah Air.

Sebelum Chevrolet, tercatat ada beberapa mobil Amerika yang menjual mobilnya di Indonesia. Seperti diketahui sebelumnya Ford dan Chrysler juga ikutan berkecimpung di pasar otomotif Indonesia. Namun keduanya terpaksa angkat kaki karena penjualan yang kurang memuaskan.


Chevrolet yang diprediksi bertahan, justru mengikuti jejak pendahulunya sesama mobil Amerika itu. Melalui keterangan resminya, General Motors yang menaungi merek Chevrolet menyebut akan menghentikan penjualan mobilnya di Indonesia mulai Maret 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, jika melihat data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Chevrolet sempat mampu bersaing dengan merek Jepang dan lainnya.

Persaingan penjualan mobil di Indonesia memang sangat kompetitif. Bertahun-tahun pasar otomotif Indonesia didominasi oleh para pabrikan Jepang.

Dua tahun belakangan, mobil-mobil merek China mulai masuk menawarkan mobilnya dengan harga terjangkau untuk mendobrak dominasi mobil Jepang yang hadir lebih dulu. Nyatanya, masuk dengan strategi harga lebih murah dari pabrikan Jepang, mampu membuat mobil China dilirik masyarakat Indonesia.

Kini merek mobil Amerika yang masih berjualan di Indonesia hanya tersisa Jeep. Jeep saat ini berada di bawah naungan Hascar Group. Langkah Jeep di bawah komando baru lewat Hascar Group lebih berhati-hati. Sebab produsen Amerika yang sudah lalu, mundur lebih dulu karena kalah bersaing dengan pabrikan Jepang.


Chief Executive Officer, Hascar Group Ari Utama mengatakan bakal menata ulang strategi supaya merek Jeep bisa eksis lebih lama di industri otomotif Indonesia.

"Saya perhatikan, pertama kita harus tahu selera orang Indonesia. Selera desain ya. Tidak bisa sembarangan, harga bisa ikuti kemudian, meski nanti ada positioning price kan, tapi selera dan desain itu penting," ujar Ari kepada detikcom belum lama ini.

"Mereka (pabrikan Jepang) melakukan riset itu dalam sekali (untuk pasar Indonesia), apalagi mereka punya pabrik di sini. Kita yang tidak punya pabrik harus lebih selektif dalam memilih produk, tidak bisa kita produknya Amerika banget, Eropa banget, tidak diterima sama sini," jelas Ari.


(dry/lth)

Hide Ads