Secara total menurut Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono, ekspor mobil Toyota sudah mengalami kenaikan sekitar 3 persen. "Tahun depan juga sekitar itu," ujarnya saat ditemui di Sapporo, Hokkaido, Jepang, seperti dilaporkan wartawan detikcom Dadan Kuswaraharja, Senin (28/10/2019).
Fortuner memimpin ekspor mobil dengan angka pengiriman sebanyak 37.000 unit sepanjang Januari-September 2019, disusul Rush 36.900 unit, Avanza 22.400 unit, Vios 22.400 unit, Toyota Agya 21.400 unit, Innova 4.000 unit, kemudian mobil lain seperti Yaris, Sienta, dan Townace/Liteace yang mencapai total 15.110 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekspor 9 model kendaraan utuh (Complete Built Up/ CBU) bermerek Toyota yang diproduksi di pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sepanjang tahun 2019 hingga bulan September tercatat sebanyak 158.700 unit atau meningkat tipis sebesar 3% dibandingkan capaian tahun lalu dengan periode yang sama dengan jumlah 154.600 unit.
Ekspor Toyota masih bisa bertahan di tengah-tengah perang dagang dan malah Toyota Indonesia bisa menambah pasar ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Tengah dan Selatan serta beberapa negara Mekong.
Selain mengekspor kendaraan utuh, sepanjang bulan Januari hingga September 2019, Toyota juga mengapalkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 34,300 unit, mesin utuh tipe TR dan NR baik yang berbasis bahan bakar bensin maupun etanol sebanyak 93.100 unit serta komponen kendaraan sebanyak 73,8 juta buah. Sebanyak lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Tegah dan Selatan serta Afrika menjadi destinasi ekspor mobil Toyota.
(ddn/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah