"Di Thailand, hampir 40 persen mobil C-HR yang terjual adalah mobil hybrid. Sementara untuk Camry hampir 70 persen yang terjual hybrid. Dan meski baru diluncurkan bulan lalu, konsumen yang menyukai sedan Corolla hybrid melebihi ekspektasi kami. Hal ini menunjukkan teknologi hybrid Toyota merupakan solusi yang bagus untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak, untuk sekarang dan di masa depan," ujar Wakil Presiden Toyota Motor Asia Pasifik David Nordstrom seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja, dari Tokyo, Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia sendiri, mobil C-HR yang terjual menurut Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto paling banyak atau 70 persen merupakan mobil hybrid.
Baca juga: Yaris JDM Dibawa Toyota ke Indonesia? |
Dengan penerimaan yang bagus di masyarakat, Toyota akan mengenalkan lagi lebih banyak kendaraan berbasis baterai. Selain itu Toyota juga menyiapkan model bisnis agar baterai mobil bisa didaur ulang dan kembali mendapatkan manfaatnya.
"Pada bulan Agustus, Toyota membuka fasilitas 3R di luar Thailand. 3R merupakan singkatan dari Rebuild, Reuse, dan Recycle untuk baterai mobil. Ini merupakan fasilitas 3R pertama Toyota di luar Jepang, dan pertama di kawasan Asia Pasifik. Fasilitas ini juga bisa menerima baterai dari merek kendaraan lain," ujar David.
(ddn/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar