"Kalau memang pemerintah minta kontribusi elektrifikasi dan hybrid masuk rasanya harus ada mobil di line up di bawah Rp 500 juta ,itu satu. Kedua caranya bagaimana, itu harus lokalisasi itu juga pemerintah akan membuat regulasi tambahan CO2 tax dan produksi," kata Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton pun menjelaskan jika memang prinsipal bertanya kesiapan konsumen, Toyota Indonesia akan menjawab sudah melakukan berbagai program salah satunya edukasi mengenai keunggulan kendaraan ramah lingkungan.
"Kita jawab banyak melakukan aktifitas menyampaikan elektrifikasi ke konsumen, infrastruktur pastinya harus kerjasama dengan pemerintah dan swasta. Ketiga, juknis itu sangat dibutuhkan, karena saat prinsipal buat keputusan harus masuk ke mana, draftnya sudah ada tapi untuk putuskan kita butuh kepastian tertulis," ujar Anton.
Anton juga menambahkan, Toyota masih terus menjalin komunikasi dengan pemerintah untuk bisa mengeluarkan aturan yang salaing menguntungkan.
"Secara draft kita (Toyota)sudah dapat, melalui Gaikindo sudah diskusi terus dengan kementerian perindustrian, kita juga dengar langsung dari ibu Sri Mulyani CO2 tax-nya dia sudah setuju, tapi saya tidak tahu prosesnya kapan atau mungkin diproses seperti apa, kita juga cari informasi juga," ucap Anton.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?