Makin Banyak Mobil Listrik, Ngecasnya Bakal Semakin Murah

Makin Banyak Mobil Listrik, Ngecasnya Bakal Semakin Murah

Rizki Pratama - detikOto
Kamis, 10 Okt 2019 09:55 WIB
Ilustrasi pengecasan mobil listrik. Foto: Toyota
Jakarta - Memang saat ini populasi mobil listrik masih sangat sedikit sekali keberadaannya di Indonesia. Pemiliknya pun bisa dibilang berasal dari orang berkemampuan ekonomi tinggi mengingat banderol mobil listrik yang ditawarkan saat ini masih sangat mahal.

Soal tarif pengisian daya pun belum ada keputusan akhir dalam regulasi kendaraan listrik di Indonesia. Kendati begitu, besaran tarif tersebut akan mengikuti pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia. Hal tersebut tentu tak mustahil karena Indonesia dapat mengandalkan energi terbarukan alih-alih harus mengimpor minyak yang harganya ditentukan oleh negara lain.


"Masalah tarif menyangkut economic of scale kalau makin banyak (mobil listrik) ya makin murah (tarif listrik)," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM, Rida Mulyana di Pameran Hari Listrik Nasional ke-74 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini dalam diskusi yang terus berlanjut, tarif SPKLU dikenakan biaya sebesar Rp 1.650 per kWh. Namun Rida menegaskan masih ada kemungkinan besaran tersebut dapat berubah dalam Peraturan Menteri terkait hal tersebut nantinya.

"Sementara ini kita bandingkan dengan negara lain, sementara ini yang ada Rp 1.650 dasarnya apakah itu akan naik atau turun kita lihat nanti. Belum (pasti) itu kan menjadi salah satu yang ada dalam Permen kita," timpalnya.


Rida justru lebih menyoroti bagaimana infrastruktur kendaraan listrik dapat tumbuh di Indonesia. Melihat pasar, investor tentu ragu karena populasinya masih rendah. Oleh karena itu pemerintah harus mendorong dengan memberi insentif.

"Namanya usaha ga bisa diwajibin. Kita menyediakan lying field itu menarik untuk investasi itu tantangannya. Mereka juga lihat demand kalau ternyata mobil nggak laku percuma kan," pungkasnya.


(rip/dry)

Hide Ads