Hal ini ditemukan dari hasil studi Automobile Association (AA) di Inggris. Disebutkan pengendara belum siap melepaskan tangan dari roda kemudi dan menyerahkan kendali pada mode otonom.
Hanya 23 persen jejak pendapat dari 21.039 orang yang menunjukkan mereka akan percaya sepenuhnya pada teknologi otonom. Ini menandakan masih banyak orang bahkan di negara maju pun menolak seseorang untuk berkendara tanpa ada campur tangan manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarankan kepada produsen mobil agar tidak menghilangkan campur tangan manusia yang sudah lekat saat berada di dalam mobil.
"Kita tidak boleh meremehkan kepentingan budaya dari mobil," kata Edmund seperti dikutip dari ITV, Senin (7/10/2019).
Lebih lanjut, 9 dari 10 pengemudi mengatakan mereka tidak percaya mobil otonom bisa mengambil keputusan yang tepat saat terjadi sesuatu. Mereka juga akan menerima teknologi otonom namun tanpa menghilangkan kendali manusia.
Dalam survei tersebut juga ditemukan sebanyak 59 persen menginginkan agar mobil otonom memiliki fitur cruise control dan 58 persen memilih automatic emergency braking.
"Mobil saat ini kurang lebih masih sama dengan 100 tahun. Tetapi selama dekade ke depan akan melihat banyak perubahan dari 50 tahun yang lalu," kata Edmund.
"Tidak ada keraguan kemajuan teknologi bisa menyelamatkan nyawa serta membantu mobilitas untuk orang tua, difabel, dan anak muda," tambah Edmund.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?