Jakarta - Hari ini, 1 Oktober menjadi peringatan
Hari Kesaktian Pancasila. Kesaktian Pancasila tak lepas dari sejarah Indonesia dalam mempertahankan Pancasila dari pemberontakan PKI (
Partai Komunis Indonesia).
Peristiwa yang dikenal sebagai Gerakan 30 September atau
G30S/PKI itu merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD. Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengenang jasa Pahlawan Revolusi dibangun Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Di sana, juga terdapat beberapa mobil saksi bisu G30S/PKI.
Tidak hanya mobil yang memiliki peranan penting pada peristiwa pemberontakan tersebut, beberapa dari mobil tersebut ternyata pernah digunakan oleh Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani dan mantan Presiden Soeharto ketika masih menjadi Mayor Jendral TNI.
Berikut adalah jajaran mobil yang menjadi saksi bisu gerakan G30S/PKI dan masih ada di Monumen Pancasila Sakti.
GM Oldsmobile 98 Foto: Ruly Kurniawan/detikcom |
GM Oldsmobile 98 menjadi mobil yang dipakai Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani ketika menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat. Dengan registrasi AD-01, mobil ini menjadi kendaraan utama Ahmad Yani sejak Februari 1965.
Mobil ini memiliki mesin V8 bertenaga 250 daya kuda. Mobil tersebut sempat menjadi ikonik yang sangat kental akan Letjen Ahmad Yani. GM Oldsmobile 98 merupakan mobil yang cukup canggih di zamannya. Bagian transmisi, jendela, setir, dan remnya telah didukung oleh sistem otomatis dan rocket ultra compression.
 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Dengan surat keputusan Kementerian Angkatan Darat Nomor: Kep-504/6/1966 pada 6 Juni 1966, mobil dinas tersebut dihapus dari pertanggungjawaban administrasi Angkatan Darat menjadi milik keluarga Letjen Ahmad Yani.
Tetapi, pada Mei 1989, demi terus mengingat jasa beliau dan keganasan akan gerakan G30S/PKI, mobil dipajang di Monumen Pancasila Sakti atas inisiatif Kepala Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI.
Hingga kini, berbagai bagian seperti cat, grill, ban, mesin, dan beberapa bagian interior mobil masih orisinil. Pergantian hanya dilakukan pada beberapa bagian kecil saja untuk memperkokoh mobil tua tersebut seperti mur, baut, dan beberapa bagian eksterior lainnya.
Toyota Land Cruiser
 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Di Monumen Pancasila Sakti, mobil dinas Panglima Kostrad Mayor Jendral TNI Soeharto juga dipajang. Mobil bekas Presiden Kedua Indonesia itu menyimpan banyak cerita pada peristiwa G30S/PKI. Toyota Land Cruiser bernomor polisi 04-62957/44-10 ini pernah digunakan oleh Soeharto.
 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Tidak hanya digunakan untuk menumpas gerakan yang didalangi oleh eks Letkol Untung dan tokoh PKI lainnya, Jeep Toyota Kanvas tersebut juga pernah dipakai Mayor Jendral TNI Soeharto untuk mengangkut tujuh jenazah Pahlawan Revolusi dari sumur tua.
Hingga saat ini, mobil tua tersebut masih sangat terlihat prima meskipun sudah terdapat goresan di beberapa bagian eksterior dan interior. Namun bila dibandingkan dengan peninggalan lainnya, mobil ini masih terlihat rapi dan belum terdapat sentuhan untuk penambahan part.
Dodge 500 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Truk Dodge 500 juga cukup bersejarah. Truk ini adalah replika dari truk Dodge 500 yang dipakai PKI untuk menculik jenderal. Truk memiliki warna biru muda dengan tulisan besar P.N. Artha Yasa.
Truk Dodge 500 digunakan beberapa anggota PKI untuk melakukan penculikan Brigjen TNI D.I Panjaitan dan Polisi Soekitman. Truk berpelat B 2982 L yang diproduksi pada tahun 1961 tersebut sebelumnya dirampas oleh gerombolan gerakan G30S/PKI saat melintas di Jalan Iskandar Syah, daerah Blok M, Kebayoan Baru, Jakarta Selatan.
 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Kala itu, truk tersebut sedang ingin melakukan penjemputan P.N. Artha Yasha yang kini telah berubah nama menjadi Perum Peruri.
Setelah penculikan jenderal, truk buatan Amerika Serikat ini juga pernah mengantarkan jenazah Brigjen TNI D.I Panjaitan.
Namun truk versi aslinya yang memiliki peranan penting tersebut menghilang. Hingga saat ini, truk itu belum ditemukan. Sebagai gantinya, pada 29 September 1994, untuk mengenang Brigjen TNI D.I Panjaitan dan mengingat kembali keganasan akan peristiwa G30S/PKI, Dodge 500 dipajang menjadi salah satu koleksi yang menjadi saksi bisu di Monumen Pancasila Sakti.
Panser PCMK-2 Saraceen
 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Tak cuma mobil penumpang yang cukup bersejarah dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, terdapat kendaraan lapis baja yang dipajang.
Kendaraan itu adalah sebuah panser PCMK-2 Saraceen. Itu adalah mobil lapis baja buatan Inggris.
 Foto: Ruly Kurniawan/ detikcom |
Panser ini cukup bersejarah. Pasca peristiwa G30S/PKI, mobil lapis baja ini digunakan oleh Batalyon Kavaleri 3 Kodam VIII/Brawijaya untuk membawa jenazah Letjen TNI M.T Haryono dari Markas Besar Angkatan Darat menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Tidak hanya itu, panser juga menggendong beberapa jenazah lainnya yang telah gugur pada 1 Oktober 1965.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah