Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengatakan ekspor ini membuktikan keberhasilan Wuling yang telah berinvestasi yang mencapai Rp 9 triliun untuk membangun pabrik di Indonesia. Hingga dalam waktu 2 tahun, market share Wuling telah mencapai 5 persen.
"Pasar ekspor otomotif kita bukan hanya ekspor komponen saja tapi dalam bentuk barang jadi. Jadi Indonesia tahapannya bukan hanya tahapan supply change industri otomotif, tapi justru sudah menjadi pemain global," ujar Airlangga dalam sambutannya di acara seremonial ekspor bertajuk 'Bersama Indonesia untuk Dunia' di Pabrik Wuling, Cikarang, Bekasi, Rabu (25/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah juga berterima kasih karena Wuling menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah berharap kendaraan roda empat ini akan menguatkan. Kita lihat Industri otomotif ini sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jadi produksi nasional jauh lebih banyak daripada impornya," ujarnya.
Sementara itu, President Wuling Motors, Xu Feiyun mengatakan sejak diresmikan pabriknya pada 11 Juli 2017, Wuling terus melakukan produksi berbagai lini andalannya hingga mencapai angka lebih dari 30 ribu unit yang telah sampai ke tangan konsumen Indonesia. Tercatat ada empat model kendaraan yang dibuat di pabrik Wuling, yaitu seri Confero yang merupakan MPV pertama Wuling, seri Cortez yang bermain di segmen Medium MPV Formo untuk pasar Light Commercial Vehicle, serta Almaz, Smart Technology SUV.
"Ini menjadi sejarah dan kebanggaan bagi kami untuk mengukuhkan komitmen jangka panjang Wuling di Tanah Air dengan menjadikan fasilitas produksi di Cikarang sebagai pilar bagi otomotif dunia. Dimulainya kegiatan ekspor ini turut membuktikan bahwa produksi anak bangsa Indonesia mampu bersaing di tingkat mancanegara," ujarnya
Xu menjelaskan, dengan mengaplikasikan 'Global Manufacturing System (GMS), Wuling memastikan bahwa pabriknya berkompeten untuk mencapai efisiensi proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di tingkat internasional.
"Pabrik Wuling didukung oleh empat fasilitas produksi yang terintegrasi dengan supplier park yang berada di dalam satu kawasan seluar 60 hektare, " ujarnya.
Xu Feiyun menambahkan, selain didukung dengan fasilitas yang lengkap, pabrik Wuling juga mengusung teknologi modern. Mulai dari Press Shop yang dilengkapi sistem robotik. Untuk menyatukan beragam komponen, di Body Shop digunakan proses welding dengan pengukuran 3 dimensi melalui Coordinator Measuring Machine (CMN).
Proses selanjutnya adalah painting hingga perakitan dengan General Assembly dan Vehicle Quality Test untuk memastikan setiap komponen terpasang dan berfungsi sesuai standar.
"Dengan sinergi kecanggihan teknologi pabrik, standar Global Manufacturing System dan sumber daya manusia yang unggul kami akan memperluas ekspor ke negara tujuan lainnya dan terus berkontribusi lebih untuk Indonesia," pungkasnya.
(akn/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah