BPRD Panggil Komunitas Mobil Mewah biar Taat Pajak

BPRD Panggil Komunitas Mobil Mewah biar Taat Pajak

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 18 Sep 2019 08:35 WIB
Komunitas Ferrari Owner's Club Indonesia. Foto: FOCI
Jakarta - Dari 2 juta unit kendaraan yang belum bayar pajak kendaraan bermotor di DKI Jakarta, sebanyak 1.500 unit di antaranya adalah kendaraan-kendaraan mewah seperti supercar dan moge. Tunggakan utang pajak dari mobil-mobil tersebut jika ditotal mencapai sekitar Rp 50 miliar.

Untuk mempermudah proses pungutan biaya Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta mengajak beberapa komunitas mobil mewah seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche, dan BMW membayar pajaknya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam rangka tertib administrasi, diberi keringanan terutama pemilik mobil mewah untuk sadar sebagai warga negara yang baik untuk membayar pajaknya," kata Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta, Faisal Syafruddin dalam pertemuannya dengan asosiasi mobil mewah tersebut di SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2019) malam.

Pertemuan BPRD dengan Komunitas Mobil Mewah Bahas Pajak Kendaran Mewah yang Banyak Menunggak. Pertemuan BPRD dengan Komunitas Mobil Mewah Bahas Pajak Kendaran Mewah yang Banyak Menunggak. Foto: Rizki Pratama


Pertemuan tersebut memberikan informasi bahwa BPRD DKI Jakarta memberi keringanan sebesar 50% untuk pajak sampai tahun 2012 dan 25% untuk pajak mulai tahun 2013 sampai 2016, pelayanan kebijakan ini diberikan di Kantor Unit Pelayanan PKB dan BBN-KB (Samsat) di 5 (lima) wilayah DKI Jakarta.



Pihak perwakilan mobil mewah yang hadir dalam diskusi tersebut pun menyambut niat baik dari BPRD.

"Kita langsung segera sosialisasis di grup WA (Whatsapp) jadi bahan ini segera kita sosialisasikan. Jadi mereka juga tahu ada itikad dari kedua pihak untuk Jakarta yang lebih baik," kata Keuta Ferrari Owner Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat dalam pertemuan itu.

Dari anggota klubnya ia mengatakan bahwa tidak ada yang dengan sengaja menunda pembayaran pajak, semuanya murni karena lupa. "Rata-rata lupa karena kelamaan di dompet, saya yakin dengan ada pertemuan ini akan cek udah perpanjang belum apalagi ada keringanan ini," tukasnya.


(rip/rgr)

Hide Ads