Akankah Esemka Bernasib Seperti Timor?

Akankah Esemka Bernasib Seperti Timor?

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 12 Sep 2019 18:12 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta - Esemka bukanlah mobil merek nasional pertama yang lahir di Indonesia. Sebelum Esemka sudah ada mobil merek nasional yang diproduksi secara massal yakni Timor. Timor merupakan mobil garapan anak mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Tanpa mobil konsep, Timor terus melaju dan langsung membangun pabriknya secara cepat. Tak lama berselang, mobil-mobil Timor lahir di pabrik kawasan Cikampek. Tommy sendiri meyakini mobil bisa terjual hingga 70.000 unit per tahunnya. Jika ditelisik, Timor sebenarnya hanya mengganti emblem KIA. Hal itu terlihat dari wujud Timor yang mirip KIA Sephia.


KIA Sephia kemudian dijual di Indonesia dengan nama Timor S515. Banyak nada miring yang mengatakan Timor bukanlah mobil nasional Indonesia yang sesungguhnya karena hanya mengganti logo Kia dengan Timor. Kia disebut sebagai satu-satunya yang mau menjual mobilnya di Indonesia tanpa emblem Kia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Kia ada Lada dan Khodro asal Iran yang juga masuk dalam radar Tommy dalam proyek mobil nasionalnya ini. Harga jual yang cukup terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Kala itu, Timor punya banderol setara Rp 35 jutaan.

Foto: Andhika Prasetia/detikcom


Namun kiprah Timor di Tanah Air hanya seumur jagung. Timor dituding berbohong dan mengaku kalau mobil dibuat di Korea dengan menggunakan tenaga kerja asal Indonesia. Kemudian Timor digugat ke WTO (World Trade Organization) oleh perusahaan Jepang. Perusahaan Jepang tersebut menang dan WTO memutuskan agar Indonesia mencabut keputusan penghapusan bea masuk dan pajak barang mewah mobil Timor.


Setelah krisis ekonomi Asia yang menyebabkan Kia Motors pada tahun 1997 bangkrut (pada tahun 1998 dibeli oleh Hyundai), dan keruntuhan rezim Soeharto, maka proyek Timor juga ditutup. Lahir tahun 1996, Timor harus menyudahi berjualan pada 1998.

Kini kembali muncul mobil merek nasional dengan nama Esemka. Berbeda dengan Timor, Esemka pada tahap awal justru memilih untuk produksi mobil komersial. Tujuannya agar Esemka bisa bertahan di antara sengitnya persaingan otomotif Indonesia.

Persamaannya, Esemka dan Timor sama-sama mobil bermerek nasional. Namun perihal penyematan julukan mobil merek nasional dianggap tak pantas disematkan pada Esemka. Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu menyebut pabrik Esemka di Boyolali tak murni memproduksi mobil, melainkan hanya mengganti emblem mobil China bermerek Changan dengan Esemka.

Foto: Ragil Ajiyanto



Jika tudingan tersebut benar maka tak ada bedanya antara Esemka dengan Timor. Akankah nasibnya sama pula di masa depan?

"Ya menurut saya jangan main-main dengan produksi mobil. Malaysia saja mengaku kok beli teknologi Mitsubishi, Rusia juga gitu nggak mampu memproduksi mobil tapi mereka mengaku. Ya kesalahan yang dulu jangan diulang lagi lah," ujar Said.

Tudingan Said itu bukan tanpa alasan. Berdasarkan amatannya, mobil Esemka memiliki banyak kesamaan dengan mobil China. Namun tentu butuh penyelidikan lebih lanjut demi menjawab tudingan tersebut. Pihak Esemka sendiri telah menampik kalau hanya mengganti emblem mobil China. Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya mengatakan tak mungkin pihaknya rela menggelontorkan ratusan miliar jika hanya mengganti emblem.


(dry/rgr)

Hide Ads