Harusnya Esemka Ganti Namanya Jadi yang Lain

Harusnya Esemka Ganti Namanya Jadi yang Lain

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 12 Sep 2019 14:44 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pabrik mobil Esemka yang terletak di Boyolali, Jawa Tengah (Andhika-detikcom).
Jakarta - Esemka hadir cukup mengejutkan dengan memperkenalkan model pikap sebagai rakitan pertamanya, bukan model SUV yang selama ini digadang-gadang sebelumnya.

Meski demikian sangat disayangkan Esemka kembali menggunakan brand Esemka. Karena jika saja Esemka hadir dengan brand lain, bisa saja rasa nasionalisme kembali tumbuh. Sama seperti kehadiran Esemka pertama kali diperkenalkan 2012 lalu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang kurang pas yang dilakukan Esemka sekarang adalah menggunakan brand Esemka yang mempunyai preferensi nasional sejati yang dibangun oleh anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo waktu itu," ujar pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu, kepada detikcom.

Mobil Esemka Mobil Esemka Foto: Jokowi jajal mobil Esemka (Andhika Prasetia/detikcom)


"Seyogianya harusnya jangan menggunakan brand tersebut (Esemka-Red). Kecuali punya visi persis pada saat peluncuran Esemka pada awal mulanya (memiliki mobil nasional yang murni buatan Indonesia, bukan dari produk luar negeri-Red)," tambah Yannes.

Terlebih, saat Esemka kerap dikaitkan dengan mobil China, karena desainnya yang sama persis.



"Jika memang mobil nasional artinya konsep nasionalnya sudah tidak pas. Kalau mereka memperkenalkan Changan saja atau Foday itu tidak masalah. Seperti Wuling malah lebih bagus, dengan menawarkan teknologi dan jaringan 3S (Sparepart, Service dan Sales-Red)," katanya.

"Jika menggunakan namanya saja yang berbeda (tetap menggunakan nama Esemka-Red), ini cara strategi lama sekali. Kalau mau menargetkan smart buyer (tetap menggunakan nama Esemka-red) itu tidak bisa," tambahnya.


(lth/ddn)

Hide Ads