Melihat Lagi Perbedaan Esemka Zaman Dulu dan Sekarang

Melihat Lagi Perbedaan Esemka Zaman Dulu dan Sekarang

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 09 Sep 2019 17:12 WIB
Esemka Rajawali yang pernah digunakan sebagai kendaraan dinas Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo. Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pertama kali dikembangkan sejak tahun 2007, mobil Esemka akhirnya bisa meluncur dan diproduksi secara massal 12 tahun setelahnya.

Ada beberapa mobil Esemka yang dikembangkan, namun nyatanya PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai produsen mobil buatan Boyolali itu justru memilih mobil pick-up untuk diluncurkan di pasar Indonesia.

Jika melihat ke belakang, sudah ada beberapa model mobil Esemka yang pernah dipajang mulai dari SUV, hatchback, hingga pick-up double cabin pun tersedia. Yang cukup akrab di tengah masyarakat Indonesia adalah SUV Esemka Rajawali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo membawa Esemka untuk uji emisi ke Serpong Foto: Rachman Haryanto



Sebab, Esemka Rajawali sempat digunakan sebagai kendaraan dinas Joko Widodo ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Dalam catatan detikcom, sebenarnya selain Rajawali ada juga model mobil Esemka lain yang pernah dipamerkan seperti Esemka Rosa Van, Esemka Digdaya, Esemka Zhangaro Pick-up, dan Esemka Hatchback.

Foto: dok detikcom


Namun ketika masuk jalur produksi tak model mobil tersebut justru tak ada. Hingga munculah pick-up Esemka Bima dalam peluncuran perdana pabrik PT SMK di Desa Demangan, Boyolali. Secara bentuk, Bima berbeda dengan pick-up Esemka Zhangaro yang sebelumnya pernah dipajang.

Esemka Zhangaro Pick-upEsemka Zhangaro Pick-up Foto: dok detikcom


Hatchback EsemkaHatchback Esemka. Foto: dok detikcom



Tapi tidak dengan Rajawali. Hingga pabrik Esemka diresmikan pada Jumat (6/9/2019), SUV Rajawali turut dipajang di sana. Kemudian ada dua SUV lain menemani yakni Garuda 1 dan Moose. Sayangnya belum diketahui kapan Esemka model lain bakal diluncurkan.

Yang jelas Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya telah menyebut pihaknya masih akan fokus dalam pengembangan kendaraan niaga. Hal itu dilakukan PT SMK demi menghadapi ketatnya persaingan di industri otomotif Tanah Air.

Esemka DigdayaEsemka Digdaya Foto: dok detikcom



"Fokus utama niaga, dilihat dari size kargonya, serta mesin 1.2 liter dan 1.3 liter bensin. Kenapa tidak Digdaya? Dalam manajemen kami punya keputusan internal, akhirnya kami masuk ke ekonomi menengah. Kalau Digdaya di atasnya," kata Eddy.

Esemka BimaEsemka Bima. Foto: Jokowi jajal mobil Esemka (Andhika Prasetia/detikcom)


"Lalu kenapa bukan SUV yang diperkenalkan lebih dahulu padahal sudah uji tipe lebih dahulu? Ini kan sebuah prototipe kemungkinan ke depannya kita akan memproduksinya. Kami sekarang memfokuskan pada pikap dan saat kita siap akan meluncurkan model lain akan kami putuskan," tambahnya.


(dry/ddn)

Hide Ads