Perpres Terbit, DFSK Masih Tahan Jual Mobil Listrik

Perpres Terbit, DFSK Masih Tahan Jual Mobil Listrik

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 08 Sep 2019 15:38 WIB
Glory E3 Foto: Ridwan Arifin
Jakarta - Pabrikan otomotif di Tanah Air menunjukkan geliat akan mulai menjajakan mobil listrik Battery Electric Vehicles (BEV), seperti Nissan misalnya memastikan untuk menjual Leaf di Tahun 2020.

Namun DFSK misalnya masih menahan untuk jualan mobil listrik BEV, kendati Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai untuk Transportasi Jalan sudah disahkan.


"Kami juga bisa jualan sekarang. Pada saat mau jual mobil cuma apa cuma suplai satu pakai? kita ingin bantu pemerintah, ingin kuantitasnya di Indonesia besar, karena memang programnya itu," ujar Head of Product Planning PT Sokonindo Automobile Ricky Humisar saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia mengatakan tidak hanya itu, untuk mendorong harga mobil listrik murah. Ia tengah menanti aturan turunan yang lahir dari Perpres, yakni Peraturan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.

"Kami mau jual, saat mau jual otomatis ada namanya identitas mobil yang tertuang dalam VIN dan NIK. Itu sudah diatur juga di regulasi Perpres. Untuk mendapatkan itu ada yang namanya uji tipe yang dilakukan oleh Kemenhub. Tapi kan itu ada lanjutannya lagi, insentif dan lain-lain," katanya.

"Contoh ada yang sudah jual Tesla, melalui apa? importir umum. Tapi mereka kan bisa mendaftarkan melalui izin khusus dan tidak mendapatkan insentif. Dan otomatis itu juga tidak akan terjual banyak karena harga selangit, pajak selangit, insentif tidak ada. Bukan program pemerintah," jelasnya.


Salah satu model yang dipajang oleh DFSK dalam gelaran pameran mobil listrik ialah E3, tidak menutup kemungkinan mobil tersebut dibanderol di bawah Rp 500 juta.

Ia pun hanya memberi gambaran, namun di negara asalnya mobil Battery Electric Vehicle (BEV) ini cukup kompetitif. Bila dikurs rupiah saat ini Glory E3 memiliki banderol Rp396 juta.

"Simpel jawabannya. Kami mau jual ini mobil, pertamanya harga produksi sekian. Kedua, biaya taxnya berapa, insentif ada enggak. Kalau di China nih kalau buka situsnya itu already launch di Shanghai Motor Show. Harganya berkisar 200 ribu yuan. Silakan di rupiahkan. Itulah Harga di sana dengan regulasi di sana. Saat di sini bisa berbeda. Tapi itulah gambarannya," ungkap Ricky.


(riar/lth)

Hide Ads