Menristekdikti Mohamad Nasir mengungkapkan saat ini investor yang paling serius dalam industrialisasi mobil listrik buatan ITS berasal dari Finlandia.
"Pembicaraan sedang kami lakukan, kita lagi lihat. Kemarin ada riset dilakukan bersama kita dengan Finlandia sudah ada ini kita kolaborasikan. Ini kalau bisa dibangun pasarnya di Indonesia sangat besar sekali," ucap Nasir di Gedung Kemenristekdikti.
Untuk jenis kendaraannya Nasir belum bisa memberikan keterangan pasti. Ia mengatakan ada dua kemungkinan realisasi mobil listrik nasional yaitu dari ITS untuk mobil penumpang dan dari Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk kendaraan umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investor lihat survei asarnya apakah untuk mobil family, sedan atau massal. Nanti kita lihat dulu, kami menawarkan ada beberapa yang memungkinkan untuk industri," tambahnya.
Dari ITS sendiri sebagai pengembang memiliki berbagai pilihan kendaraan listrik yang siap untuk masuk jalur produksi. Ada yang berupa hatchback, sport, offroad, pickup, dan motor. ITS sendiri berfokus pada pengembangan komponen utama kendaraan listrik seperti motor penggerak dan baterai. Sementara untuk desain, mereka menyerahkan pada selera pasar.
"Tugas kami sebagai institusi pendidikan ini kan melakukan penelitian sampai tahap produk itu siap sampai diproduksi masal. Kami melakukan penguatan di teknologi kuncinya; motor listrik, controller, baterai pack, baterai management system itu yang kami kuasai. Jadi kalau perwujudan mobil kan desain dan selera jadi kalau enginenya harus kita pegang itu intinya," kata salah satu engineering kendaraan listrik ITS, Yoga Uta Nugraha saat ditemui detikcom.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?