Jusri mengungkapkan sebelumnya pernah mencoba menggunakan speed gun atau kamera pengawas kecepatan di jalan tol usai kecelakaan yang menimpa istri dari Saipul Jamil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya kendaraan penumpang, Jusri menemukan fakta lain ketika mengamati tol Cipularang di sekitaran KM 90 tersebut. Pengemudi dengan kendaraan besar seperti truk yang membawa barang pun demikian, yakni tidak menggunakan engine brake atau memposisikan gigi dalam keadaan netral ketika memasuki turunan.
Baca juga: Penyebab Mobil Kebakaran saat Tabrakan |
"Truk-truk yang jalan di situ tidak menggunakan engine brake, dari rata-rata 10 truk. Mungkin tujuh truk tidak menggunakan engine brake artinya dia lagi turun dia pasang perseneling di netral sehingga dia melakukan pengereman sampai berasap. Saya tanya tanya kok bisa kencang banget tidak ada suara mesin. Saya tanya dengan petugas Jasa Marga yang mengawal kita 'Ya perseneling-nya di netral semua'," kata Jusri.
Kembali Jusri mengingatkan bahwa kecelakaan di jalan tol seperti yang terjadi di Cipularang faktor terbesarnya adalah human error. Bila kondisi jalan dan infrastruktur adalah kontributor.
"Perilaku mengemudi itu menjadikan faktor utama dari penyebab kecelakaan sedangkan faktor lain seperti lingkungan, infrastruktur, kemudian pengemudi lain itu adalah faktor kontributor, kita sebagai pengemudi tidak bisa mengelola itu," kata Jusri.
"Yang bisa kita kelola adalah kita sendiri, apakah kita sudah tertib, apakah teknik mengemudi kita sudah benar, apakah kita kendaraan kita sudah siapkan," tegasnya.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?