Tercantum dalam data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada tahun 2017 penjualan mobil LCGC sepanjang Januari-Juli 2017 bisa menyentuh angka 141.051 unit. Angka itu kemudian turun satu tahun setelahnya. Pada periode yang sama, penjualan mobil LCGC merosot tipis menjadi 136.017 unit.
Kemudian masuk tahun 2019 untuk periode Januari hingga Juli kembali tercatat penurunan menjadi 120.488 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa 3 persen masih bisa diterima oleh pasar di segmen tersebut. Ya 3 persen kalau dari Rp 100 juta ya 3 persen dari 100 juta kira-kira. PPnBM kan impactnya langsung ke harga mobil, sebenarnya di luar 3 persen kita udah menghadapi kenaikan BBN 2,5 persen jadi sebenarnya kalau kita lihat di Jabar dan Banten di awal-awal ada penurunan penjualan," sebut Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy di Jakarta.
Meski begitu, Toyota yang juga menjadi produsen mobil LCGC masih memiliki keyakinan bahwa mobil-mobil murah itu bisa pulih kembali kondisinya meski mengalami kenaikan harga.
"Tapi harapan kami sih mungkin long term dalam waktu 6 bulan-1 tahun kembali lagi demandnya karena produk-produk seperti ini dibutuhkan di masyarakat. Kalau dibandingkan mobil biasa pajaknya tetap rendah boleh dibilang mirip-mirip mobil elektrifikasi di range itu," ungkapnya.
(dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah