Toyota Crown itu telah menggunakan teknologi hybrid. Toyota Crown mengadopsi sistem hybrid yang dipasang di atas platform Toyota New Global Architecture (TNGA).
Mengutip laman resmi Toyota, Crown yang akan dipakai menteri tersebut menggendong mesin berkode A25A-FXS dengan kapasitas 2.500 cc. Sebagai mobil hybrid, mesin digabungkan dengan motor yang kalau digabungkan total tenaganya mencapai 226 PS. Mesinnya punya torsi maksimal 221 Nm pada 3.800-5.400 rpm dan motornya punya torsi maksimal 300 Nm.
Toyota Crown 2.5 Hybrid itu menggunakan baterai tipe nickel-metal hydride.
Sebagai mobil hybrid, seberapa ramah lingkungan Toyota Crown yang dipilih jadi mobil menteri? Masih mengutip laman resmi Toyota, dengan teknologi hybrid Toyota Crown diklaim memiliki efisiensi panas dan performa yang tinggi. Mobil ini juga memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Toyota telah menguji efisiensi bahan bakar Crown di bawah siklus uji JC08 Kementerian Pertanian, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang. Hasilnya, satu liter bahan bakar dihabiskan Toyota Crown ini untuk menempuh jarak 24 km (konsumsi bahan bakar sesuai uji JC08=24,0 km/liter).
Konsumsi bahan bakar tersebut memang tidak melulu sama, tergantung gaya mengemudi, kondisi jalan, dan sebagainya. Namun, angka 24 km/liter sesuai klaim Toyota untuk ukuran mobil dengan mesin 2.500 cc terbilang cukup irit. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP