Kecelakaan ini melibatkan seniman wayang Angga Ardiyanta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gareng Semarang atau Gareng Salatiga. Gareng meninggal karena mengalami luka berat di kepala akibat benturan keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil yang digunakan saat kecelakaan terjadi adalah mobil Daihatsu Terios (generasi lama) bernopol H-8853-WL. Dari penjelasan Kanit, disimpulkan jika Gareng mengalami kecelakaan akibat benturan keras dan diduga airbag tidak mengembang sempurna. Untuk diketahui, Terios generasi lama mulai tahun 2015 sudah pakai airbag.
Benarkah benturan keras yang dialami Gareng terjadi karena airbag yang tidak mengembang? Menurut Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, hal itu bisa saja benar. Sebab posisi benturan ada di posisi atas.
"Iya mas (bisa jadi-Red), sebab G sensor itu aktif minimal kecepatan 25km/jam dan menabrak dinding yang tidak bergerak atau pejal. G sensor tersebut letaknya ada di chassis dan di dalam center cluster," kata Bambang, saat dihubungi detikcom, Jumat (16/8/2019).
Pernyataan serupa juga diamini oleh Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi. Menurut Anjar, kalau benturannya di atas, impact force-nya tidak men-trigger atau memicu G sensornya.
Baca juga: Pelawak Gareng Semarang Meninggal Dunia |
![]() |
"Kalau lihat dari gambar, itu tabrakannya, tabrakan atas mas, mobilnya masuk ke bawah kolong truk. G sensor sendiri akan aktif jika kendaraan menabrak kendaraan lain atau benda/tembok dengan kecepatan 25 km/jam ke atas. Dimana benturannya langsung ke chassis," jelas Anjar.
(lua/lua)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar