Avanza Mau Dibikin Hybrid?

Avanza Mau Dibikin Hybrid?

Luthfi Anshori - detikOto
Kamis, 08 Agu 2019 09:08 WIB
Toyota Avanza. Foto: Rengga Sencaya
Jakarta - Toyota dipastikan akan mengembangkan kendaraan berbasis listrik, yaitu mobil hybrid di Indonesia. Dana yang disiapkan tidak main-main, mencapai Rp 28,3 triliun yang akan dikeluarkan dalam empat tahun ke depan.

Kira-kira seperti apa mobil hybrid Toyota yang akan diproduksi pertama kalinya di Indonesia? Jika ingin mengejar volume penjualan, mobil-mobil low MPV seperti Avanza atau mobil LCGC seperti Calya-Agya tentu jadi pilihan tepat untuk dijadikan hybrid.

Namun menurut Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, Toyota belum tentu memproduksi mobil-mobil hybrid di segmen itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kami masih understudy, apakah mau masuk ke low? Karena market low kan besar. Tapi itu belum tentu juga, karena kalau membuat (mobil hybrid) low, nanti mau dihargai berapa?" kata pria yang akrab disapa Suryo, di Jakarta, belum lama ini.

Suryo menjelaskan untuk membuat mobil hybrid sesuai dengan selera pasar, harus ada masa penyesuaian atau biasa disebut grace period.

"Kayak ngomong Euro 4, pemerintah ngasih waktu untuk bensin satu tahun, diesel 3 tahun. Itu menunjukkan industri butuh penyesuaian. Jadi industri nggak semudah itu ngikutin secara langsung (keinginan pasar) kayak balikin telapak tangan," katanya lagi.



Lanjut Suryo, untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air, Toyota memandang dari sisi regulator dan customer.

"Kalau bilang infrastuktur harus siap, mobilnya harus siap. Ya udah, itu masing-masing punya tanggung jawab. Kalau kami dari APM melihatnya dua, customer sama regulator pemerintah," jelasnya.

"Jadi customer itu bagaimana, makanya kami tiga tahun ini meng-educate customer masalah elektrifikasi vehicle. Kalau dilihat dari GIIAS tiga tahun lalu, sampai kemarin itu kita tampilin terus kendaraan EV (Electric Vehicle). Kami ingin orang Indonesia lihat EV yang jadi cita-cita pemerintah. Pemerintah tinggal mau ke mana? Pasti APM akan ngikutin. Karena kalau kita nggak bisa ngikutin customer dan pemerintah ya nggak bakal bisa jualan mobil kita," pungkasnya.


(lua/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads