Menanggapi hal ini, Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto menyebut kehadiran pabrikan tersebut malah membuat pasar baru dengan mengisi ceruk antara LCGC dan LMPV.
"Mereka menemukan peluang di pasar baru, mereka lihat yang namanya sekarang Avanza, Xpander, Ertiga punya pakem yang sama," ungkap pria yang akrab disapa Soerjo di ICE, BSD City, Tangerang beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Menurut saya segmen yang paling besar LMPV, kalau kita bilang MPV sendiri segmennya 43 persen setengahnya dikuasai LMPV, kalau pepatah bilang ada gula ada semut, jadi orang ingin masuk ke situ tapi kan pada saat orang mau masuk ke situ yang dilihat siapa," ungkap Soerjo.
"Mereka isi di segmen yang tadinya kelas entry (LCGC) mau ke low (MPV)," kata Soerjo.
Lebih lanjut, strategi kata Soerjo, untuk memikat perhatian konsumen. Sebagai merk baru dirasa wajar untuk menawarkan nilai untuk bersaing dengan kompetitor.
"Mereka harus kasih gimmick, gimmick-nya apa yang menarik. Jadi mereka mau lihat 'oh fiturnya ada yang belum dimiliki oleh petahana'," kata Soerjo.
"Ada image gimana dengan kualitas dari kendaraannya, dalam hal ini warranty, kalau rusak servisnya gimana, makanya diperkenalkan jaminan warranty servis 7 tahun, Itu kan untuk menurunkan image tadi, jadi langkah-langkah itu sah-sah saja," jelasnya.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?